Solidaritas komunal merupakan salah satu motif yang menjadi dasar tindakan terorisme. Solidaritas komunal memiliki pengertian bahwa motif pelaku aksi teror merasa dirinya ingin membela saudaranya yang terdzalimi. Hal ini sebagaimana terungkap dari penelitian yang dilakukan oleh INSEP tahun 2012 terhadap narapidana terorisme. Sebanyak 45,5 % pelaku terorisme menyatakan termotivasi ideologi keagamaan, 20% karena motif solidaritas komunal, 12,7% karena goncangan mentalitas, …
Read More »Opini
Mengenal Sosok Aman Abdurrahman: Sepak Terjang dan Kegagalan Konsep Amaliyah
Dari Pembantu Dosen Hingga Juragan Donat Setelah rangkaian teror yang diduga melibatkan seorang tokoh penting dalam jaringan ISIS di Indonesia seperti bom bunuh diri di Kampung Melayu, Bom Sarinah Thamrin, Bom Gereja Samarinda, Penyerangan Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Penyerangan terhadap polisi di Bima Nusa Tenggara Barat. Rangkaian teror yang terakhir pun seperti kerusahan di Rutan Kelapa Dua, bom bunuh …
Read More »The Figure of Aman Abdurachman; The Lecturer and Owner Doughnuts Supplier
(a Failed Amaliyah Concept) From a lecturer assistance to become Doughnuts Supplier Owner After a series of alleged terror involving Oman, such as suicide bombing in Kampung Melayu, Sarinah Thamrin bombing, Samarinda Church bombing, North Sumatra Police Headquarters Attacking, Police Attacking in Bima West Nusa Tenggara, and the latest series of terror; Violence at the Brimob Prison in Kelapa Dua, …
Read More »Terorisme Sekeluarga, Modus Baru?
Rentetan aksi terorisme yang terjadi belum lama ini telah meninggalkan duka yang mendalam bagi seluruh komponen negeri. Terlebih, aksi terorisme itu terjadi di saat bangsa ini tengah serius melakukan berbagai pembangunan dan pengembangan untuk kemajuan bersama. Selain mencederai, aksi terorisme adalah bentuk permusuhan terhadap kemanusiaan dan segala nilai yang terkandung di dalamnya, termasuk nilai agama. Karenanya, klaim bahwa tindakan terorisme …
Read More »Singa itu Mencoba untuk Bangun
Seperti penulis uraikan terdahulu terorisme itu ibarat singa yang sedang tidur. Dia akan bangun apabila ada objek merangsang yang dijadikan pemicu. Masih dalam uraian terdahulu, penulis mengibaratkan teroris laksana seekor anak kelinci yang lewat di depan singa yang sedang tidur. Terbukti sudah, belum seminggu tulisan itu dimuat di media internal ternyata singa itu telah mencoba untuk bangun. Rentetan kejadian dari …
Read More »Mencermati Kondisi Yang Terjadi Pasca Terjadinya Serangkaian Aksi Teror di Indonesia
Akhir-akhir ini aksi serangan terorisme kembali marak di tanah air. Selama satu minggu lebih atau dalam kurun waktu sembilan hari, Indonesia diserbu teror aksi teror. Dari kerusuhan di Rutan Mako Brimob yang menewaskan lima polisi, hingga bom bunuh diri yang melibatkan tiga keluarga yang terjadi di Tiga gereja, rusunawa Wonocolo, Sidoarjo dan Mapolrestabes Surabaya di Surabaya. Dan yang terakhir yakni …
Read More »Menetralisir Dampak Paranoid dan Stereotip Pasca Teror
Terorisme adalah sebuah panggung teatrikal yang menampilkan aksi simbolik melibatkan lakon pelaku dan korban. Di balik aksi tersebut ada tujuan dan makna yang ingin disampaikan ke tengah publik. Kegemparan, kegaduhan, kepanikan bahkan ketakutan menjadi media agar pesan itu tersampaikan dengan cepat dan meluas. Pesan teror itu berwujud dalam bungkus motif entah itu politik, ideologis, agama, ataupun motif lainnya. Hal lain …
Read More »Terorisme itu Seperti Singa Tidur
Sungguh kita harus berbangga saat ini masyarakat dunia secara umum merasa aman dan dapat tidur nyenyak. Ancaman teror menurun. Berita bam-bim-bum terkait aksi teror hampir tidak terdengar. Pernyataan tokoh Amir kelompok radikalis yang biasa berkoar di sosial media tidak satupun terdengar. Tidak juga banyak ditemukan video viral tentang sadisme dan pembantaian kecuali yang lama direproduksi, diresharing, dan dimuat kembali dan …
Read More »Kreatifitas Anak Millenial versus Generasi Micin
Sungguh begitu terharu kala mendengarkan seorang anak muda berorasi sambil meneriakkan yel-yel sambil mengusung panji perdamaian. Pemuda dan pemudi yang baru berumur rata-rata 19an itu berorasi bergantian dalam bahasa Inggris yang begitu fasih. Mereka mengekspresikan perasaan mereka tanpa ada sekat-sekat birokrasi dan perasaan ewuh pakewuh. Anak muda ini adalah Duta Damai Dunia Maya yang terdiri dari generasi muda penggiat dunia …
Read More »Mencoba Memahami Keinginan: Sekilas Psikologi Deradikalisasi
Kajian dan analisis tanpa dialog seperti wayang tanpa dalang. Saat terjadi serangan teroris masyarakat selalu digiring dalam suasana kebingungan, panik dan beberapa pertanyaan; Apa yang mereka (baca: teroris) itu cari? Apa yang mereka inginkan ? Di mana otak mereka ? Apakah mereka tidak punya keluarga ? Coba bayangkan bagaimana kalau keluarga mereka yang menjadi korban? Betapa bisa manusia seperti mereka …
Read More »