Jakarta – Penguatan Moderasi beragama tidak hanya dilakukan melalui
kegiatan konvensional tetapi juga melalui ekonomi. Hal itulah yang
dilakukan Badan Litbang Agama (BLA) Jakarta, dengan menjalankan
program moderasi beragama dengan memperkuat ekonomi eks narapidana
terorisme (napiter).
“Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pemanfaatan sumber daya
filantropi Islam bagi penguatan cara pandang dan sikap keberagamaan
yang moderat serta penguatan kapasitas ekonomi para mantan narapidana
terkait kasus terorisme di Indonesia,” ujar Kepala BLA Jakarta Irhason
pada Evaluasi dan Pelaporan Pembahasan “Moderasi Beragama Memperkuat
Ekonomi pada Eks Narapidana Terorisme di Jawa Barat dan Banten” di
Jakarta, Jumat (20/12/2024).
Irhason menyampaikan bahwa beberapa bantuan dari Badan Amil Zakat
Nasional (BAZNAS) telah diberikan kepada eks narapidana terorisme.
Bantuan ini dinilai berdampak positif, khususnya dalam meningkatkan
dukungan ekonomi mereka.
“Kegiatan ini telah berlangsung cukup lama, dimulai dari tahapan FGD
(Focus Group Discussion) di sembilan kabupaten/kota yang melibatkan
para mantan narapidana terorisme sesuai usulan Densus 88 Polri, dan
akhirnya bantuan dari BAZNAS dapat terealisasi,” jelas Irhason dikutip
dari laman kemenag.or.id.
Irhason menekankan bahwa 14 Balai Diklat Keagamaan dan 2 Loka dapat
disinergikan untuk melakukan pelatihan-pelatihan yang tidak hanya
penguatan biologis tetapi juga penguatan secara ekonomis.
Irhason berharap kegiatan ini dapat menjadi pemantik yang dapat
membantu perkembangan ekonomi serta memberikan imbasan positif bagi
rekan-rekan yang belum dapat kesempatan mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari Baznas dan Densus.
Acara ini dihadiri perwakilan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional,
Ketua BAZNAS, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, dan Direktur
Identifikasi dan Sosialisasi Detasemen Khusus 88 Anti-Teror Kepolisian
Negara Republik Indonesia.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!