Agus Gombol

Staf Jurnalis, Pusat Media Damai (PMD-BNPT)

Toleransi Saja Tidak Cukup Untuk Ciptakan Kerukunan, Tapi Butuh Jadi Sahabat

Karanganayar – Memiliki toleransi saja ternyata tidak cukup dalammerawat dan memperkuat kerukunan antarumat beragama. Tapi selaintoleransi, umat perlu lebih dekat menjadi sahabat agar kerukunan itulebih abadi. Hal itu dikatakan Pendeta Risang Anggoro Elliarso S.Si., M.Fi., saatmenjadi narasumber “Dialog Kebangsaan Dalam Rangka Persaudaraan LintasAgama di Indonesia” di Pendopo Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah,Rabu (11/12/2024). “Kita dari tadi mendengar kata kunci, toleransi. tetapi …

Read More »

Moderasi Beragama Langkah Tepat Bangun Kerukunan di Indonesia

Karanganyar – Moderasi beragama dinilai sebagai langkah yang tepatuntuk membangun kerukunan di Indonesia. Pasalnya, moderasi beragamaadalah cara beragama yang sesuai dengan Pancasila yaitu tidak ekstremkanan atau kiri, toleran, menerima perbedaan dan kesetaraan. “Moderat tidak ekstrem, tidak menjadikan orang lain sebagai sesuatuyang salah. Intinya seorang muslim harus berprinsip bahwa ajaran agamayang dianut paling benar, tapi ia tidak menyalahkan orang lain,” ujarProf. …

Read More »

Pj Bupati Karanganyar: Dialog Kebangsaan Lintas Iman Penting Perkuat Pondasi Kebangsaan

Karanganyar – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar“Dialog Kebangsaan Dalam Rangka Persaudaraan Lintas Agama diIndonesia” di Pendopo Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu(11/12/2024). Kegiatan yang menghadirkan para pemuka agama dari enamagama di Indonesia dan penghayat kepercayaan ini adalah perwujudanAsta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi S.Sos., M.Si., menyambut baikkegiatan di tengah dinamika masyarakat yang makin komplek …

Read More »

Ini Pesan Eks Ambassador ISIS Asia Tenggara agar Generasi Muda TakTerpapar Terorisme

Ini Pesan Eks Ambassador ISIS Asia Tenggara agar Generasi Muda Tak Terpapar Terorisme

Makassar – Mantan narapidana terorisme (napiter) dan Ambassador ISISAsia Tenggara Suryadi Mas’ud menjadi narasumber kegiatan Sekolah Damaiberupa “Workshop Pelajar Cerdas Cinta, Tolak Intoleransi, Kekerasan,dan Bullying di Pondok Pesantren IMMIM Makassar, Sulawesi Selatan,RAbu (6/11/2024). Pada kesempatan itu Suryadi berpesan kepada generasimuda agar mencintai Indonesia sepenuhnya. Juga agar para generasi mudamendekat pada ulama moderat, agar memiliki pemahaman agama yang baik. “Cintai orang …

Read More »

Kesbangpol Bali Siap Jadikan Duta Damai BNPT Bali Sebagai Mitra Strategis

Kesbangpol Bali Siap Jadikan Duta Damai BNPT Bali Sebagai Mitra Strategis

Kuta – Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Bali I Gusti Ngurah Wiryanatamenyambuat gembira hadirnya Duta Damai Regional Bali. Menurutnya,kehadiran duta damai di Bali ini akan sangat membantu dalammenciptakan perdamaian dan persatuan di Bali. “Terima kasih kepada BNPTRI. Ini kesempatan yang bagus bagi Bali,meski berada di urutan ke-19 dari seluruh duta damai di Indonesia.Tunjukkan ketika ditunjuk nomor 19, kita siap menjadi yang …

Read More »

64 Anak Muda Bali Siap Jadi Agen Perubahan Sebagai Duta Damai BNPT

64 Anak Muda Bali Siap Jadi Agen Perubahan Sebagai Duta Damai BNPT

Kuta – Sebanyak anak muda Bali siap menjadi agen perubahan sebagaiduta damai Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia(BNPTRI). Nantinya, mereka akan menjadi mitra BNPTRI dalam melakukanpencegahan paham radikal terorisme melalui pembuatan konten-kontenperdamaian baik online maupun offline. Ke-64 anak muda Bali itu tengah mengikuti kegiatan Pembentukan DutaDamai BNPTRI Provinsi Bali melalui Workshop Bidang Penulisan, DesainKomunikasi Visual, dan IT di Kuta, 9-12 …

Read More »

Habib Ja’far: Islam Menentang 3 Dosa Besar Dunia Pendidikan

Habib Ja’far: Islam Menentang 3 Dosa Besar Dunia Pendidikan

Banyuwangi – Intoleransi, kekerasan, dan bullying adalah tiga dosabesar dunia pendidikan di Indonesia. Untuk itu, generasi muda ataumurid sekolah, khususnya dari kalangan santri dan santriwati dimintauntuk aktif menghindari dan melawan segala bentuk intoleransi,kekerasan, dan bullying. Hal itu dikatakan Habib Husein Ja’far Al Haddar saat menjadinarasumber kegiatan Sekolah Damai dengan tema “Pelajar Cerdas CintaDamai” di Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Blokagung, Banyuwangi,Jawa …

Read More »

Santriwati Ponpes Darussalam Antusias Ikuti Lomba Dakwah dan Melukis Pot Bunga di Sekolah Damai BNPT

Santriwati Ponpes Darussalam Antusias Ikuti Lomba Dakwah dan Melukis Pot Bunga di Sekolah Damai BNPT

Banyuwangi – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme RepublikIndonesia (BNPT) RI berkolaborasi dengan Duta Damai Santri Jawa Timurdan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag RI) menggelar kegiatanSekolah Damai di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi,Jawa Timur, Rabu-Kamis, 15-16 Mei 2024. hari pertama kegiatan itudiisi dengan “Pelatihan Guru Dalam Rangka Menumbuhkan Ketahanan SatuanPendidikan Dalam Menolak Paham Intoleransi, Kekerasan, dan Bullying. Pada hari kedua digelar pelatihan …

Read More »

Eks Teroris Abu Fida Ungkap 3 Fase Ubah Kekerasan Ideologi di Depan Ratusan Guru

Eks Teroris Abu Fida Ungkap 3 Fase Ubah Kekerasan Ideologi di Depan Ratusan Guru

Banyuwangi – Salah satu mantan tokoh ISIS di Indonesia Syaifuddin Umaralias Abu Fida mengungkapkan tiga fase dirinya mengubah ideologikekerasan yang pernah membawanya menjadi teroris. Hal itu diungkapkanAbu Fida didepan ratusan guru-guru peserta “Pelatihan Guru DalamRangka Menumbuhkan Ketahanan Satuan Pendidikan Dalam Menolak PahamIntoleransi, Kekerasan, dan Bullying di Pondok Pesantren Darussalam,Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (15/5/2024). “Tiga fase dalam merubah kekerasan menjadi …

Read More »

Kolaborasi Antara Guru dan Orang Tua Kunci Pencegahan Intoleransi, Kekerasan, dan Bullying di Lingkungan Sekolah

Banyuwangi - Intoleransi, kekerasan, dan bullying, masih menjadi musuh besar dunia pendidikan di Indonesia. Faktor kemajuan teknologi ditambah pergaulan anak didik di era milenial ini menjadi salah satu faktor utama masih terjadinya kasus intoleransi, kekerasan, dan bullying di sekolah. Karena itu, kolaborasi antara pendidik atau guru dan orang tua menjadi kunci untuk mencegah hal-hal tersebut terjadi. “Kolaborasi antara pengajar dan orangtua adalah poin penting untuk melaksanakan pencegahan intoleran, kekerasan dan bullying. Ini menjadi tantangan dalam membangun madrasah moderat dan inklusif,” ujar Direktur Eksekutif Damar Institute M Suaib Tahir, Lc, MA, PhD,. Pernyataan itu diucapkan Suaib saat menjadi narasumber “Pelatihan Guru dan Siswa Dalam Rangka Menumbuhkan Ketahanan Satuan Pendidikan Dalam Menolak Paham Intoleransi, Kekerasan”’ dan Bullying di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (15/5/2024). Pelatihan ini adalah bagian dari program “Sekolah Damai” yang digagas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) berkolaborasi dengan Duta Santri Jawa Timur dan Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur. “Pemahaman kebiasaan anak didik serta kolaborasi guru dan keluarga harus diperkuat. Selain itu, peran pemimpin madrasah atau sekolah juga sangat penting berupa visi, komitmen, keteladanan, dukungan, dan pemberdayaan,” imbuh tenaga ahli kontra narasi BNPT ini. Pada kesempatan itu, Suaib juga memaparkan fenomena intoleransi yang kemudian menjadi awal seseorang menjadi radikal, dan kemudian meningkat menjadi teroris. Menurutnya, para guru perlu memahami masalah ini. Pasalnya, sasaran utama penyebaran paham radikal terorisme saat ini adalah generasi muda jug kaum perempuan. Ia mengungkapkan, tahun 2023 , di Indonesia tidak ada aksi terorisme sama sekali atau zero attack terrorism. Tapi perlu diketahui bahwa penyebaran paham radikal terorisme masih terus berkembang baik di dunia nyata maupun dunia maya. Dan itu berawal dari sikap intoleransi. “Pencegahan infiltrasi paham radikal terorisme harus dilakukan oleh bapak ibu terhadap siswa dan siswi yangg memiliki kecenderungan radikal. Teroris ada karena adanya radikalisme, maka itu pendidikan kita utamakan karena hanya pendidikan dan agama yang mampu mencegah seseorang terpapar paham radikal,” ungkap jebolan Al Azhar Mesir ini. Ia menegaskan bahwa peran guru dan stakeholder adalah membuat kebijakan untuk kepentingan anak didik, juga sosialisasi dan sebagainya. Selain itu, harus dibuat mekanisme pelaporan apabila terjadi intoleransi, kekerasan, dan bullying. Juga harus ada tim pengaduan dan tindak lanjut pengaduan.

Banyuwangi – Intoleransi, kekerasan, dan bullying, masih menjadi musuhbesar dunia pendidikan di Indonesia. Faktor kemajuan teknologiditambah pergaulan anak didik di era milenial ini menjadi salah satufaktor utama masih terjadinya kasus intoleransi, kekerasan, danbullying di sekolah. Karena itu, kolaborasi antara pendidik atau gurudan orang tua menjadi kunci untuk mencegah hal-hal tersebut terjadi. “Kolaborasi antara pengajar dan orangtua adalah poin penting untukmelaksanakan …

Read More »