Kuta – Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Bali I Gusti Ngurah Wiryanata
menyambuat gembira hadirnya Duta Damai Regional Bali. Menurutnya,
kehadiran duta damai di Bali ini akan sangat membantu dalam
menciptakan perdamaian dan persatuan di Bali.
“Terima kasih kepada BNPTRI. Ini kesempatan yang bagus bagi Bali,
meski berada di urutan ke-19 dari seluruh duta damai di Indonesia.
Tunjukkan ketika ditunjuk nomor 19, kita siap menjadi yang terbaik
dan nomor satu,” kata Ketua FKPT Bali ini saat memberikan materi pada
pembukaan Pembentukan Duta Damai BNPTRI Provinsi Bali di Kuta,
Kabupaten Badung, Senin (9/9/2024).
Ngurah Wiryatana bersyukur dibentuknya duta damai di Bali. Ia berharap
kehadiran Duta Damai Regional Bali akan memudahkan tugas Kesbangpol di
Bali.
“Selama ini kita kesusahan mencari mitra, khususnya di kalangan anak
muda. Dengan adanya Duta Damai Bali kami akan memiliki mitra strategis
melawan berbagai bentuk penyebaran radikalisme dan terorisme sehingga
kedepan tercipta Bali Santi yaitu Bali yang aman dan damai,” kata
Wiryanata.
Ia menambajhkan bahwa Bali memiliki tingkat indeks kerawanan yang
tidak terlalu bahaya. Namun persoalannya bukan itu, suka atau tidak
suka semua pihak harus waspada karena sampai kapan pun Bali akan tetap
jadi target terorisme.
Ia yakin dengan 64 duta damai di Bali bisa memberikan pemahaman dan
penguatan kepada generasi muda dalam melawan propaganda radikalisme
dan terorisme.
“Jangan biarkan terulang seperti Bom Bali 1 dan 2. Kita sangat
terpuruk dan Bali mengalami tekanan luar biasa setelah aksi terorisme
itu. Pasalnya, pariwisata yang jadi dewa di Bali terkoreksi sangat
tinggi. Selain itu, peristiwa alam juga menghajar kita seperti erupsi
Gunung Agung dan juga pandemi Covid-19 dimana APBD Bali terkoreksi
minus 9,” ungkapnya.
Untuk itu ia meminta siapapun yang terpilih menjadi pengurus Duta
Damai Bali untuk bergabung dengan Kesbangpol Bali.
“Kami berharap kepada 64 anak muda kita sepakat bagaimana kedepan Bali
kita pastikan tidak ada tindakan radikal dan terorisme. Itu tidak bisa
dari kami saja, atau BNPT, TNI, atau Polri. Adik-adik punya kemampuan
membuat konten dan tahu apa yang diinginkan anak muda. Bali punya
kearifan lokal, jadikan itu senjata dalam melawan narasi-narasi
radikal terorisme.