64 Anak Muda Bali Siap Jadi Agen Perubahan Sebagai Duta Damai BNPT

64 Anak Muda Bali Siap Jadi Agen Perubahan Sebagai Duta Damai BNPT

Kuta – Sebanyak anak muda Bali siap menjadi agen perubahan sebagai
duta damai Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia
(BNPTRI). Nantinya, mereka akan menjadi mitra BNPTRI dalam melakukan
pencegahan paham radikal terorisme melalui pembuatan konten-konten
perdamaian baik online maupun offline.

Ke-64 anak muda Bali itu tengah mengikuti kegiatan Pembentukan Duta
Damai BNPTRI Provinsi Bali melalui Workshop Bidang Penulisan, Desain
Komunikasi Visual, dan IT di Kuta, 9-12 September 2024. Kegiatan itu
dibuka oleh Kasubdit Kontra Propaganda BNPTRI Kolonel Cpl Hendro
Wicaksono, SH, MKrim, Senin (9/9/2024). Selama empat hari para peserta
akan digembleng oleh Tim Pusat Media Damai (PMD) BNPTRI pembuatan
konten tulisan, DKV, dan IT.

“Saya bersyukur dan bangga dengan semangat generasi muda di Bali ini
yang berdedikasi dan berkontribusi dalam pencebahan radikalisme dan
terorisme dengan menjadi Duta Damai BNPTRI,” ujar Kolonel Hendro
Wicaksono.

Menurutnya, program duta damai ini adalah langkah nyata BNPRI dalam
mengajak generasi muda turut serta menjaga perdamaian dan ketuhuhan
bangsa Indonesia. Seperti diketahui, ancaman ridakalisme dan teroirsme
menjadi tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia. Berbagai upaya
telah dilakukan untuk menanggulangi paham-paham berpotensi mengancam
persatuan NKRI.

Ia mengungkapkan bahwa program duta damai ini adalah strategi penting
pencegahan radikal terorisme dengan melibatkan generasi muda sebagai
agen perubahan. Pasalnya, hasil riset internet 2024, Asosiasi Penyedia
Jasa Internet (APJII) penetrasi internat jadi ancaman bagi engerasi
muda yang belajar melalui internet.

“Sebagaimana kita ketahui pengguna internet lebih banyak generasi
muda. Dengan demikian, duta damai adalah harapan bersama jadi pioner
dalam gerakan damai di lingkungan masing-masing dengan menggunakan
keterampilan dan ilmu untuk menciptaan konten yang mengedukasi dan
masyarakat tentang pengaruh buruk radikalisme dan terorisme,” papar
Hendro.

Ia berharap para calon Duta Damai Regional Bali dapat menyerap ilmu
selama pelatihan. Kemudian mengimplementasikan dalam membantu BNPTRI
untuk mengajak generasi muda agra bisa menolak radikalisme.

Pada kesempatan itu, Hendro secara khusus meminta kepada Kepala Badan
Kesbangpol Provinsi Bali I Gusti Ngurah Wiryanata yang hadir dalam
pembukaan itu, agar nantinya Duta Damai Regional Bali dibantu menjadi
agen perubahan di Bali dalam pencegahan radikal terorisme.