Toleransi Saja Tidak Cukup Untuk Ciptakan Kerukunan, Tapi Butuh Jadi Sahabat

Karanganayar – Memiliki toleransi saja ternyata tidak cukup dalam
merawat dan memperkuat kerukunan antarumat beragama. Tapi selain
toleransi, umat perlu lebih dekat menjadi sahabat agar kerukunan itu
lebih abadi.

Hal itu dikatakan Pendeta Risang Anggoro Elliarso S.Si., M.Fi., saat
menjadi narasumber “Dialog Kebangsaan Dalam Rangka Persaudaraan Lintas
Agama di Indonesia” di Pendopo Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah,
Rabu (11/12/2024).

“Kita dari tadi mendengar kata kunci, toleransi. tetapi sependek yang
saya pahami, belakangan ini kawan-kawan, entah itu dilingkungan
akademis, dan gereja, mulai bicara melampaui toleransi. Tolerance is
good, but tolerance is not good enough.

Toleransi mengizinkan yang lain berbeda, tapi toleransi senantiasa
mengandaikan good fences atau pagar yang menjadikan kita baik, prayogi
yaitu dengan menjadi sahabat” ujar Risang.

Menurutnya untuk menjadi sahabat, seseorang harus melangkah melampaui
pagar atau dolan neng omae kancane, tanggani (bermain ke rumah teman
atau tetangga). Artinya menjadi tetangga saja tidak cukup tetapi antar
warga harus bersahabat.

“Ini juga bagian dari perenungan rohani dalam corpus Injil Yohanes
yang bunyinya “aku tidak memanggil kamu sebagai hamba tetapi sebagai
sahabat”. Coba bayangkan kalau kita sudah kenal lama pasti kalau
ketemu langsung mak prempeng (hangat),” tutur Risang.

Dosen STAK Marturia Yogyakarta ini juga menyampaikan cara untuk
mewujudkan kebersamaan lintas agama, yaitu: bersedia membantu satu
sama lain, bersedia belajar satu sama lain, dan bersedia merayakan
hidup bersama.

Sementara itu, tokoh Agama Katolik Romo Dr. Martinus Joko Lelono
menyampaikan kekaguman pada masyarakat Indonesia yang bisa hidup
bersama dalam perbedaan. Namun sayangnya saat ini Indonesia memiliki
sekolah-sekolah yang dibedakan berdasarkan agama, sehingga acara
perjumpaan antar agama berkurang.

Ia menekankan pentingnya ruang untuk pluralitas, contohnya dialog
lintas agama maupun yang berbentuk informal guna mencerminkan
kebersamaan.