TA

Ketum Matakin: Agama Hadir Bukan untuk Dipertentangkan Tetapi untuk Berbuat Kebajikan

Jakarta—Agama yang diciptakan Tuhan Yang Maha Esa hadir bukan untuk dipertentangkan tetapi untuk bersama-sama berbuat kebajikan. Hal itu dikatakan Ketua Umum MATAKIN (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia) Xs. Budi S. Tanuwibowo saat menjadi narasumber dalam “Moderasi Beragama Lintas Agama, Menebar Kebajikan Bagi Sesama”, di Bio Hok Tek Tjeng Sin, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (20/1/2024). “Maka salam dalam agama Khonghucu disebut Wei De Dong Tian, Hanya oleh Kebajikan Tian (Tuhan) berkenan.Untuk itu Kebajikan harus dikembangkan terus menerus kepada siapapun,” ujar Budi. Seminar itu digelar oleh Pusbimdik Khonghucu Kementerian Agama dan dibuka oleh Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki dan diikuti kurang lebih 300 peserta yang terdiri dari umat Khonghucu se DKI Jakarta dan ormas lintas agama di DKI. Lebih lanjut Budi mengatakan seminar seperti ini sekarang penting untuk dilakukan dan digelorakan dalam rangka mencegah ha-hal yang tidak baik ini terus berkembang. Dalam sambutannya, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki menyampaikan, saat ini, penguatan moderasi beragama menjadi kebutuhan bersama. Dalam konteks masyarakat Indonesia yang sangat majemuk, moderasi beragama merupakan kunci terciptanya toleransi dan kerukunan, baik di tingkat lokal, nasional, regional, maupun global. Atas dasar itu, penguatan moderasi beragama menjadi keniscayaan. ujar Wamenag. “Saya ingin mengutip satu kalimat ajaran Agama Khonghucu, Apa yang diri sendiri tidak inginkan, janganlah diberikan kepada orang lain. Seyogyanya pesan ini penting untuk kita teladani agar kita dapat berintrospeksi diri, memeriksa diri atas perbuatan yang telah kita lakukan kepada orang lain, sehingga kita dapat berempati merasakan perasaan orang lain rasakan,” ujar Wamenag.

Jakarta—Agama yang diciptakan Tuhan Yang Maha Esa hadir bukan untukdipertentangkan tetapi untuk bersama-sama berbuat kebajikan. Hal itudikatakan Ketua Umum MATAKIN (Majelis Tinggi Agama KhonghucuIndonesia) Xs. Budi S. Tanuwibowo saat menjadi narasumber dalam“Moderasi Beragama Lintas Agama, Menebar Kebajikan Bagi Sesama”, diBio Hok Tek Tjeng Sin, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu(20/1/2024). “Maka salam dalam agama Khonghucu disebut Wei De Dong Tian, Hanya …

Read More »

DIY Dinilai Berhasil Membumikan Toleransi Antarumat Beragama

Bantul – Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dinilai telah berhasil dalam membumikan praktik toleransi beragama. Salah satunya di wilayah Sorowajan yang baru-baru ini menjadi sorotan saat menjadi tempat pelaksanaan Haul Gus Dur ke-14. Ketua Panitia Haul Gus Dur ke-14, Firda Ainun mengungkapkan, wilayah Sorowajan dianggap sebagai contoh praktik baik. Hal ini dikarenakan, di sana kuburan digunakan secara bersama, rumah ibadah berdekatan satu sama lain dan persoalan sosial cukup rendah. “Oleh karena itu, kami memilih Sorowajan sebagai lokasi Haul Gus Dur, beberapa waktu lalu. Karena tergambar miniatur Indonesia dengan masyarakat yang hidup secara harmonis dan rukun,” ujar Firda, Kamis (25/1/2024). Pihaknya menyebut, strategi yang diterapkan melibatkan seluruh agama adalah melalui pembangunan kesadaran terlebih dahulu. Apabila telah tercipta maka terjadi kebersamaan, meskipun dari latar belakang agama yang berbeda. “Strateginya yang biasa dilakukan melalui kerja-kerja GUSDURian yaitu membangun kesadaran terlebih dahulu. Kemudian pengorganisasian ini adalah problem dan perlu diselesaikan secara bersama-sama,” jelasnya. Sebelumnya, pihaknya telah melaksanakan sejumlah kegiatan untuk mengakomodir semangat itu. Seperti pertemuan rutin, cangkruan yang diadakan setiap pekan, jalan-jalan toleransi dan forum 17an. “Kegiatan-kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan mempererat persaudaraan di antara jaringan GUSDURian dan merawat toleransi. Harapannya agar ruang ini bukan hanya jadi tempat berbagi, tetapi menjadi wadah diseminasi gagasan. Agar terus terlibat dalam proses demokratisasi setiap saat, tidak hanya saat pemilihan lima tahunan,” tuturnya. Upaya ini menggambarkan komitmen dalam menciptakan kerukunan dan keadilan di berbagai aspek kehidupan masyarakat. “Kami juga memiliki jaringan dengan latar belakang organisasi atau komunitas keagamaan dan kepercayaan. Dalam jejaring ini, kami berdiskusi dan bekerja sama mewujudkan masyarakat adil, setara dan bebas dari kekerasan,” tandasnya.

Bantul – Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dinilai telahberhasil dalam membumikan praktik toleransi beragama. Salah satunya diwilayah Sorowajan yang baru-baru ini menjadi sorotan saat menjaditempat pelaksanaan Haul Gus Dur ke-14. Ketua Panitia Haul Gus Dur ke-14, Firda Ainun mengungkapkan, wilayahSorowajan dianggap sebagai contoh praktik baik. Hal ini dikarenakan,di sana kuburan digunakan secara bersama, rumah ibadah berdekatan satusama lain dan persoalan …

Read More »

Miliki Imunitas Pemikiran Ekstrim, Santri Muda Bisa Jadi Agen Moderasi Beragama

Miliki Imunitas Pemikiran Ekstrim, Santri Muda Bisa Jadi Agen Moderasi Beragama

Pandeglang – Generasi muda santri sudah memiliki imunitas terhadappemahaman-pemahaman yang ekstrim. Dengan begitu, santri-santri mudadapat menjadi agen-agen moderasi beragama. “Saya yakin santri muda sudah imun terhadap pemahaman-pemahaman yangekstrim. Akan tetapi, yang kita nanti santri-santri muda ini menjadikepanjangan tangan atau menjadi agen-agen kita untuk paham moderat,”kata Ketua Prodi Kajian Terorisme SKSG Universitas Indonesia, MuhammadSyauqillah. Pernyataan itu diucapkan Syauqillah saat menjadi narasumber …

Read More »

Puluhan Tokoh Agama Ikuti Orientasi Penguatan Moderasi Beragama di Tuban

Puluhan Tokoh Agama Ikuti Orientasi Penguatan Moderasi Beragama di Tuban

Tuban – Kementerian Agama (Kemenag) Tuban menggelar Orientasi PeloporPenguatan Moderasi Beragama yang bertempat di Hotel Fave Tuban mulaidari tanggal 22-25 Januari 2024. Acara ini diikuti oleh puluhan tokohagama di Tuban. Kegiatan tersebut, diikuti oleh 27 tokoh agama dantokoh masyarakat di wilayah Kabupaten Tuban. Ppanitia penyelenggara, Laidia Maryati menyampaikan, tujuan kegiatantersebut untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang moderasiberagama berdasarkan sesuai dengan standar …

Read More »

Guru SMP di Sidoarjo Ikuti Training Peningkatan Kapasitas Pengembangan Sekolah Toleransi

Guru SMP di Sidoarjo Ikuti Training Peningkatan Kapasitas Pengembangan Sekolah Toleransi

Sidoarjo – Komunitas Seni Budaya BrangWetan (KSBW) bekerja sama denganDinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sidoarjomenyelenggarakan acara “Training Peningkatan Kapasitas dan Jumlah GuruPenggerak dalam Pengembangan Sekolah Toleransi di Kabupaten Sidoarjo”. Acara ini diikuti oleh 50 guru dari 50 SMP negeri dan swasta diKabupaten Sidoarjo. Acara yang digelar di Fave Hotel Sidoarjo, Rabu(24/1/24) ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan jumlah gurupenggerak …

Read More »

2 Keluarga Tersangka Terorisme Terima Bantuan dari Pemerintah Lombok Timur

Mataram – Dua istri tersangka kasus terorisme di Desa Terara, Kecamatan Terara mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur, Selasa (23/1/2024). Bantuan berupa sembako berupa beras dan modal usaha itu sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah untuk penanggulangan ekstrimisme. Pj. Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik mengatakan, selain menindak dan meluruskan ideologi/konteks bernegara dari pelaku terorisme, sudah menjadi tugas …

Read More »

Komisi 1 DPR RI dan KemenKominfo Ajak Masayrakat Bijaksana Gunakan Media Sosial

Banda Aceh – Kementerian Komunikasi bersama Komisi I DPR-RI mengajak masyarakat Indonesia, khususnya warga Aceh, untuk lebih bijaksana dan berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Pasalnya, medsos tidak hanya menjadi wadah dalam menjalin komunikasi, berinteraksi dan berekspresi dengan orang, tetapi juga berpotensi menjadi media penyebaran radikalisme. Wakil Ketua Komisi I DPR-RI, H. Teuku Riefky Harsya mengatakan, media sosial bagaikan dua sisi …

Read More »

Pancasila Harus Jadi Pelajaran Utama di Pendidikan Formal, Bukan Bagian Mata Pelajaran PKN

Jakarta – Pelestarian Pancasila yang paling utama dilakukan melalui pendidikan formal, yaitu pendidikan anak usia dini (PAUD), TK, SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Untuk itu, Pancasila harus kembali menjadi pelajaran utama, bukan hanya bagian dari mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). “Di situ kita mulai dan diwajibkan sehingga nanti dari pendidikan itulah melahirkan orang-orang yang memahami, kemudian melaksanakan yang di …

Read More »

Maluku Jadi Laboratorium Perdamaian Dunia Pasca Konflik 1999

Ambon – Akademisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Maluku, Abidin Wakano mengemukakan bahwa Maluku menjadi laboratorium perdamaian dunia pasca Konflik 1999. “Prediksi banyak orang tentang pemulihan kondisi keamanan pascakerusuhan membutuhkan waktu 20 sampai 50 tahun baru kembali normal, namun faktanya hari ini di luar prediksi ternyata hanya dalam waktu beberapa tahun saja kita punya success story yang luar biasa, …

Read More »

Jaga Kerukunan Beragama Jelang Pemilu 2024

Palangka Raya –  Anggota DPR RI Agustiar Sabran meminta kepada seluruh masyarakat yang berada di Kalteng untuk selalu menjaga kerukunan antar umat beragama jelang hari H Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. “Kerukunan antar umat beragama yang telah dipelihara di Kalteng tentunya harus dijaga dengan baik, jangan sampai jelang Pemilu 2024 yang tinggal beberapa minggu saja lagi, malah dibuat gaduh,” kata Agustiar …

Read More »