Jakarta – Mantan narapidana terorisme (napiter) di Sumatera Selatan
(Sumsel) akan diberdayakan untuk menggarap lahan pertanian sebagai
pilot project Brigade Swasembada Pangan. Program ini dilaksanakan
setelah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kementerian
Pertanian (Kementan) sebagai upaya untuk membangun ketahanan dan
swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam keterangannya, BNPT mengungkapkan bahwa satu kelompok Brigade
Pangan akan mengelola lahan seluas 200 hektar dengan menggunakan
teknologi pertanian. Program ini bertujuan untuk mendorong peran
generasi muda untuk terjun di sektor pertanian, dan mewujudkan
swasembada pangan sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Pelaksanaan Deradikalisasi akan berkolaborasi dengan Kementan terkait
ketahanan pangan. Kementan memiliki program Brigade Swasembada Pangan
yang kita sepakati akan dilaksanakan di Sumatera Selatan dan
melibatkan mitra deradikalisasi,” kata Kepala BNPT Komjen. Pol. Eddy
Hartono, Selasa (7/1/2025).
Kepala BNPT menjelaskan skema pelibatan mitra deradikalisasi melalui
asesmen berkolaborasi dengan Densus 88 AT dan Kementerian/Lembaga atau
yang tergabung dalam Tim Koordinasi Pelaksanaan Deradikalisasi di Luar
Lapas. Mantan teroris yang terlibat merupakan mitra yang sudah dalam
kondisi hijau, atau tak menganut ideologi kekerasan.
“BNPT akan melakukan penilaian (asesmen) terlebih dahulu pada mitra
deradikalisasi berkolaborasi dengan Densus 88, kemudian direncanakan
akan diadakan 3 periode program dengan masing-masing akan diikuti oleh
mitra deradikalisasi yang memiliki minat untuk menekuni bidang
pertanian,” katanya.
“Program ini penting untuk menyejahterakan mitra sebagai wujud
kehadiran negara dalam menyelesaikan akar masalah terorisme. Oleh
karena itu, kita harus kolaboratif dalam penanggulangan terorisme yang
tercerahkan dalam keikhlasan,” ucapnya.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa mitra
deradikalisasi akan dirangkul dan dibina sebelum bergabung dalam
program tersebut.
“Kita akan bina mereka karena mereka adalah saudara-saudara kita juga,” katanya.
Untuk pengoptimalan program ini, BNPT dan Kementan akan berkolaborasi
dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri. Kolaborasi ini
menjadi suatu yang krusial mengingat pentingnya peran seluruh komponen
bangsa untuk mewujudkan target swasembada.
“Target swasembada harus bisa dioptimalkan melalui dukungan semua
pihak. Kami berharap program ini bermanfaat untuk kepentingan
masyarakat khususnya mitra deradikalisasi,” kata Kepala Densus 88
Irjen. Pol. Sentot Prasetyo.