Jakarta – Program Duta Damai yang dibentuk Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT) sejak tahun 2016 mampu menjangkau dan
memberdayakan generasi muda sebagai agen perubahan dalam mempromosikan
nilai-nilai perdamaian dan toleransi. Hal itu disampaikan Kepala BNPT
Komjen Pol. Eddy Hartono, S.I.K., M.H., saat bertemu Menteri
Pertahanan Letjen TNI (Purn.) Dr. Sjafrie Sjamsoeddin M.B.A., di
Kantor Kemenhan, Jakarta, Rabu (8/1/2025).
“BNPT memiliki program preventif untuk menjangkau dan memberdayakan
generasi muda hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yakni program
Duta Damai. Tujuannya agar generasi muda dapat menjadi agen perubahan
dalam mempromosikan perdamaian dan toleransi di lingkungan mereka,”
kata Kepala BNPT.
Ia menjelaskan bahwa Duta Damai dibekali berbagai keterampilan untuk
mendukung perannya dalam upaya pencegahan.
“Para Duta Damai dibekali dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan
untuk menjadi pemimpin dalam upaya pencegahan radikalisme di tingkat
akar rumput,” tambahnya.
Menteri Pertahanan Letjen TNI (Purn.) Dr. Sjafrie Sjamsoeddin M.B.A.,
memberikan apresiasi atas program Duta Damai yang digagas dan
dikembangkan BNPT. Menurutnya, program kaderisasi ini memainkan peran
yang krusial untuk menjawab tantangan kontemporer termasuk tantangane
dalam menjaga kedaulatan negara.
“Kami menyambut baik program ini, program kaderisasi menjadi aspek
krusial mengingat potensi besar yang dimiliki generasi muda. Terutama
ketika dipadukan dengan semangat nasionalisme dan patriotisme.
Diharapkan, generasi muda dapat berkontribusi optimal dalam menghadapi
tantangan kontemporer termasuk dalam menjaga kedaulatan negara,”
ucapnya.
Sebagai informasi, sampai dengan tahun 2025, BNPT telah membentuk Duta
Damai di 19 Provinsi dan Duta Damai Santri di 2 Regional yakni Jawa
Timur dan Jawa Tengah.