Parigi – Generasi muda harus memahami agama secara mendalam agar tidak mudah terjerat bujuk rayu kelompok teroris yang kerap menyalahgunakan ajaran agama untuk membenarkan aksi kekerasan.
Hal ini disampaikan oleh Fery eL Shirinja, Ketua Bidang Agama, Sosial-Ekonomi, dan Budaya FKPT Sulawesi Tengah dalam Workshop Pencegahan Dini Potensi Konflik Sosial Berbasis Kearifan Lokal, yang digelar oleh Kesbangpol Provinsi Sulteng di Parigi Moutong, Senin (30/6/2025).
“Pemahaman agama yang dangkal bisa menjadi pintu masuk bagi kelompok radikal. Karena itu, penting untuk memperkuat akidah dan pemahaman agama yang benar sejak dini,” tegas Fery, yang juga dikenal sebagai mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Tengah dikutip dari wartahukum.net.
Ia mengajak para tokoh agama, masyarakat, pemuda, dan perempuan di desa-desa untuk menjadi garda depan dalam upaya pencegahan terorisme dengan memperkuat kearifan lokal dan menciptakan ruang-ruang aktivitas positif bagi anak muda.
“Sibukkan anak muda kita dengan kegiatan yang membangun. Arahkan mereka untuk mengembangkan potensi lokal, berkreasi, dan memahami agama dengan benar. Kalau mereka sibuk berkarya, pelaku teror akan kehabisan sasaran,” ujarnya.
Selain pendekatan keagamaan dan budaya, Fery menekankan pentingnya penguatan sektor ekonomi masyarakat desa melalui pengembangan UMKM. Menurutnya, ketahanan ekonomi dapat menjadi benteng penting dalam mencegah penyebaran paham radikal.
“Dorong anak-anak muda berwirausaha. Libatkan perbankan untuk mendukung pembiayaan UMKM. Ketika ekonomi hidup, ruang bagi radikalisme semakin sempit,” jelasnya.
Fery menegaskan bahwa pendekatan berbasis lokal ini telah menjadi strategi utama FKPT Sulawesi Tengah dalam membangun ketahanan sosial dan mencegah terorisme. Program seperti Kenduri Desa Damai, Forum Pelajar Cinta Damai, dan Gembira Beragama merupakan contoh nyata dari upaya tersebut.
Selain Fery, kegiatan ini juga menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Kompol Sugiono dari Densus 88, Aminudin (Kepala Kesbangpol Parimo), serta Takdir Eko dari Bank Indonesia. Acara dipandu oleh Dedi Puang Tajio dari komunitas Roa Kopi Palu.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!