Jakarta – Ketua MPR RI Ahmad Muzani menegaskan bahwa ketangguhan bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai krisis—termasuk bencana alam—bersumber dari kekuatan spiritual dan nilai kebersamaan yang terus diwariskan para ulama, kiai, dan tokoh masyarakat.
Pesan tersebut disampaikan Muzani dalam Dialog Kekuatan Ideologi Pancasila untuk Perdamaian Dunia bersama Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (MWL), Muhammad bin Abdulkarim Al-Issa, di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/12). Dalam pembukaan, ia menyampaikan doa dan rasa duka bagi warga terdampak banjir serta longsor di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan sejumlah daerah lain.
“Data terakhir menunjukkan ratusan warga terdampak. Banyak fasilitas umum hingga rumah ibadah rusak berat. Kita berdoa agar korban meninggal diterima amalnya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan,” ujarnya.
Muzani menekankan bahwa Indonesia adalah negeri yang subur sekaligus rawan bencana. Namun, masyarakat Indonesia memiliki daya lenting tinggi karena dipandu nilai-nilai kesabaran, keikhlasan, dan keteguhan spiritual yang ditanamkan para ulama di berbagai majelis ilmu.
“Para kiai melalui pengajian membentuk ketangguhan masyarakat kita,” kata Muzani.
Dalam dialog itu, ia juga menyinggung kekayaan keragaman Indonesia, mulai dari ribuan pulau, ratusan suku, ratusan bahasa daerah, hingga enam agama yang hidup berdampingan. Sejak awal kemerdekaan, kata dia, para pendiri bangsa telah bersepakat membangun negara yang mempersatukan semua golongan.
“Negara ini bukan negara agama, tetapi agama tumbuh subur dan saling menguatkan. Dalam negara Pancasila, menjalankan ibadah bukan hanya dibolehkan tetapi mempererat persatuan,” tuturnya.
Muzani menyambut kehadiran Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Issa sebagai momentum untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu merawat harmoni melalui nilai persaudaraan, gotong royong, dan penghormatan terhadap perbedaan. Menurutnya, peran ulama dan pemimpin pesantren menjadi pilar utama yang menjaga keharmonisan sosial.
“Para kiai dan ulama adalah pemandu rakyat. Mereka bekerja untuk bangsa, diminta atau tidak diminta. Kita para pejabat berutang budi pada pengabdian mereka,” ujarnya.
Ia menyampaikan apresiasi atas doa dan dukungan yang diberikan rombongan Liga Muslim Dunia kepada MPR RI. Menurutnya, hal tersebut menandai semakin kuatnya hubungan Indonesia dengan dunia Islam.
Di akhir sambutan, Muzani berpamitan karena harus mendampingi Presiden dalam agenda kenegaraan di Istana. “Mudah-mudahan pertemuan dengan Presiden membawa keberkahan,” ucapnya.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!