Jakarta — Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia akan
menggelar Religion Fest, yang mengangkat keragaman keagamaan Indonesia
sebagai sumber kekayaan. Hal ini disampaikan oleh Prof. Ahmad Zainul
Hamdi, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag,
dalam acara Media Gathering Religion Fest di Jakarta, Senin (7/10).
“Keragaman keagamaan ini bisa jadi sumber konflik, tetapi kita ingin
menghadirkan bahwa keragaman itu adalah kekayaan,” ujar Prof Inung,
sapaan karibnya.
Menurutnya, Religion Fest bertujuan untuk mempresentasikan berbagai
pencapaian Kemenag dalam mengelola keberagaman agama di Indonesia
melalui sebuah festival yang dikemas secara menyenangkan dan populer.
Salah satu elemen penting dari Religion Fest adalah Kemenag Journey,
yang akan menampilkan berbagai capaian Kementerian Agama dalam satu
rangkaian acara yang dirancang untuk menarik perhatian masyarakat
luas.
Festival ini juga akan menjadi ajang simbolisasi peran Kemenag dalam
menjaga harmoni di tengah keragaman agama yang ada di Indonesia.
Selain itu, kegiatan ini akan memfokuskan pada kemandirian pesantren,
melalui peran Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren
(Pontren) sebagai champion dalam pengelolaan pesantren.
Religion Fest juga akan menjadi momentum untuk peluncuran logo dan
lagu tema Hari Santri, yang direncanakan berlangsung pada tanggal 9
Oktober di JIEXPO, Jakarta.
“Religion Fest akan dikemas secara fun dan populer, dengan menampilkan
berbagai produk serta capaian Kementerian Agama,” tambah Zainul Hamdi.
Laki-laki asal Lamongan ini menggarisbawahi bahwa festival ini
merupakan upaya untuk menjangkau kalangan luas dengan cara yang lebih
segar dan menyenangkan.