MUI Papua Selatan Gelar Workshop Moderasi Beragama, Ciptakan Toleransi Beragama di Tengah Masyarakat

MUI Papua Selatan Gelar Workshop Moderasi Beragama, Ciptakan ToleransiBeragama di Tengah Masyarakat

Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua Selatan melalui Komisi
kerukunan umat beragama, penelitian dan pengembangan menggelar
Workshop Moderasi Beragama di kabupaten Merauke belum lama ini.

Ketua komisi Kerukunan Umat Beragama, penelitian dan pengembangan MUI
Papua Selatan, H. Syamsul Qomar mengatakan kegiatan tersebut sebagai
upaya untuk bagaimana umat beragama yang ada di Indonesia umumnya dan
khususnya yang ada di Merauke ini bisa sinergi untuk melakukan hal-hal
yang positif didalam ikut bersama-sama berperan memberikan kontribusi
kepada daerah sesuai dengan kapasitas masing-masing.

” Oleh karena itu kita mengambil narasumber dari agam lain dan peserta
juga dari agama sahabat karena ini momennya workshop dan kemudian
temanya adalah bagaimana kita bisa menciptakan kerukunan beragama di
negara kita yang pluralisme ini dengan macam-macam budaya, suku,
istiadat dan agamanya,” katanya kepada sejumlah wartawan.

Sehingga dari sini bisa menciptakan stabilitas tidak hanya di daerah
ini tetapi juga Nasional.

Peserta dalam kegiatan workshop tersebut sekitar 100 mulai dari OKP,
akademisi, tokoh Agama, tokoh masyarakat dan mahasiswa.

” Forkopimda juga kita hadirkan supaya mereka juga mengetahui bahwa
ini bagian daripada kegiatan yang dilakukan MUI dan ini sangat
membantu sekali karena kalau kita berbicara tentang organisasi
keagamaan ini suatu kekuatan non struktural maka dengan menghadirkan
Forkopimda ini kita ingin membangun kekuatan struktural dan non
struktural,” jelasnya.

Diharapkan kegiatan tersebut bagaimana umat beragama di kabupaten
Merauke terus menerus untuk bisa mengembangkan nilai-nilai toleransi
di tengah-tengah masyarakat yang pluralisme di Merauke sebagai
miniatur Indonesia.

” Nilai-nilai untuk bisa menghargai keberagaman, bisa menghargai
kehidupan agama lain, menghormati cara beragama sahabat itulah
sebenarnya yang kita ingin tanamkan kepada generasi-generasi kita
sehingga kita terus menerus ingin mengembangkan nilai-nilai tentang
kerukunan umat seagama, umat beragama dan kerukunan umat beragama
dengan pemerintah yang biasa kita kenal dengan trilogi kerukunan,”
pungkasnya.