Ancaman Teroris Meningkat, Prancis Perkuat Kendali Perbatasan

Paris – Presiden Prancis, Emanuel Macron mengatakan, Prancis akan memperkuat kendali atas perbatasan di dalam kawasan bebas visa Schengen. Langkah ini diambil di tengah meningkatnya serangan, baik di Prancis ataupun di sejumlah negara Eropa lainnya.

Macron, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (5/11/2020), mengatakan Prancis akan meningkatkan jumlah pasukan keamanan, baik itu tentara ataupun polisi, di sepanjang wilayah perbatasan.

“Kami telah memutuskan untuk secara signifikan meningkatkan kontrol perbatasan kami di wilayah Schengen. Kami telah memutuskan untuk menggandakan pasukan yang kami miliki di sana sebagai bagian dari kontrol, dari 2.400 menjadi 4.800 personel polisi dan militer,” ucapnya.

Dia mengatakan bahwa kontrol ini akan menyasar para imigran ilegal. Ia menegaskan bahwa jaringan perdagangan migran ilegal seringkali memiliki keterkaitan dengan kelompok teroris.

Pemimpin Prancis kemudian mengatakan bahwa Paris akan membuat proposal kepada sesama negara anggota Uni Eropa (UE) mengenai reformasi zona Schengen.

Menurut Macron, ancaman yang dihadirkan oleh terorisme Islamis merupakan ancaman jangka panjang. Dia melanjutkan, serangan terbaru di Austria menunjukkan bahaya terorisme bisa datang dari mana-mana, termasuk dari agen yang dikirim dari negara lain.

Pernyataan ini datang tidak lama setelah adanya laporan bahwa Prancis telah meluncurkan 187 penyelidikan terhadap dugaan ekstremisme kekerasan sejak pembunuhan Samuel Paty di Paris pada pertengahan Oktober.