Seoul – Perwakilan Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyatakan pembobolan di kedutaan Korea Utara di Spanyol, bulan lalu, termasuk kategori serangan teroris kelas berat.
Perwakilan Kementerian Luar Negeri Korea Utara juga menyerukan penyelidikan dan mengatakan Korea Utara secara cermat mengawasi desas-desus bahwa Biro Penyelidikan Federal Amerika Serikat (FBI) dan kelompok anti-Korea Utara berada di balik serangan itu.
Meski begitu, Korea Utara tidak secara langsung menyalahkan Washington atas serangan itu dan meminta pemerintah Spanyol melakukan penyelidikan secara bertanggung jawab.
“Kami akan menunggu hasilnya dengan sabar,” kata kantor berita KCNA yang dikelola negara mengutip pernyataan Wakil Kementerian Luar Negeri tersebut.
Baca juga : Baru Dua Pekan Dibui, Teroris Penembakan di Selandia Baru Sudah Mengeluh
Sebuah kelompok pembangkang misterius yang dituduh membobol kedutaan Korea Utara di Madrid bulan lalu mengatakan pada Kamis bahwa mereka sementara menangguhkan operasi.
Itu terjadi setelah seorang hakim Spanyol mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional untuk dua tersangka yang dikatakan pemerintah Spanyol melarikan diri ke Amerika Serikat (AS).
Kelompok itu mengklaim AS mengkhianati kepercayaannya setelah anggota mendekati FBI.
KCNA mengatakan sebuah kelompok bersenjata menyerang kedutaan besarnya di Spanyol dan mengikat, memukul dan menyiksa staf kedutaan dan mencuri peralatan komunikasi.
“Sebuah intrusi ilegal, pendudukan misi diplomatik dan tindakan pencurian adalah pelanggaran berat terhadap kedaulatan negara dan pelanggaran mencolok hukum internasional, dan tindakan semacam ini tidak boleh ditoleransi di dunia,” kata perwakilan kementerian luar negeri Korea Utara itu.