Damaskus – Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat (AS) mengklaim telah merebut wilayah terakhir ISIS di Baghouz dan ribuan pengikut aliran sesat itu kini telah menyerah dalam kamp-kamp pengungsian. Namun kondisi itu tidak membuat SDF berpuas diri. Pasalnya, sejauh ini dedengkot ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi masih belum diketahui keberadaannya.
“Pasukan Demokratik Suriah menyatakan pembersihan total atas hal yang disebut kekhalifahan dan 100 persen kekalahan teritorial ISIS,” ujar juru bicara SDF, Mustefa Bali, dalam pernyataannya, seperti dilansir dari beberapa kantor berita, Sabtu (23/3).
“Baghouz telah dibebaskan. Kemenangan militer terhadap Daesh (ISIS) telah tercapai,” imbuhnya melalui cuitannya di Twitter.
Baghouz merupakan sebuah desa kecil di dekat Sungai Eufrat yang menjadi lokasi terakhir yang diduduki militan ISIS yang tersisa di Suriah.
Baca juga : Pertahanan Terakhir ISIS Runtuh, Densus 88 Monitor ‘Sel Tidur’ ISIS
Meski diklaim kalah total, kelompok ini masih dianggap menjadi ancaman dunia. Banyak pemimpin-pemimpinnya yang dikabarkan masih hidup, termasuk sang Abu Bakr al-Baghdadi, yang hingga kini nasibnya masih misterius.
“Saya tidak tahu di mana Baghdadi, jika saya tahu di mana dia, saya akan melakukan sesuatu tentang itu. Saya pikir dia mungkin di Irak atau Suriah, dia mungkin ada di luar wilayah itu,” kata Mayor Jenderal Chris Ghika, wakil komandan pasukan koalisi anti-ISIS di Suriah dan Irak.
Karena masih dianggap sebagai ancaman, siapa pun yang menangkap Baghdadi dijanjikan uang US$ 25 juta atau setara Rp 354 miliar. Dia dianggap bertanggung jawab atas rentetan kekejian yang dilakukan kelompoknya, termasuk serangan-serangan teror di berbagai benua dan di jantung Eropa.
Para pakar pemerintah AS meyakini bahwa dia masih hidup dan kemungkinan bersembunyi di Irak.