Kabul – Tim satuan khusus militer Inggris, SAS (Special Air Service) berhasil melumpuhkan seorang petinggi ISIS dari jarak satu kilometer lebih dalam sebuah misi rahasia di Afghanistan.
Target yang masuk dalam daftar buronan profil tinggi AS dan Inggris itu, tewas seketika akibat tembakan yang tepat mengenai bagian dada.
Dilaporkan Daily Star, penembak jitu dari tim SAS tersebut berpangkat sersan dan merupakan veteran dalam perang dii Irak dan Suriah.Tembakan itu dilakukan menggunakan sebuah senapan mesin kaliber 50 dari jarak 1,1 mil atau sekitar 1.600 meter.
Menurut sumber, saat itu tim SAS yang sedang berada di atas kendaraan bersenjata tengah memantau markas ISIS dari kejauhan.
Secara bersamaan muncul lah target yang diketahui kemudian merupakan buronan berprofil tinggi dalam daftar AS dan Inggris. Setelah mendapat izin dari pejabat senior di Markas Komando Operasi Khusus Gabungan di Kabul, tim mulai mempersiapkan eksekusi.
Meskipun tim telah dilengkapi senapan sniper, namun mereka meyakini pada jarak saat itu hanya senapan mesin kaliber 50 yang terpasang di kendaraan yang mampu mencapai target.
Senapan mesin kaliber 50 jenis Cal Browning dikenal memiliki jarak dan ketepatan tembak yang luar biasa meski telah berusia puluhan tahun. Senapan mesin itu telah digunakan sejak Perang Korea pada 1950-an. Namun diyakini baru pertama kali ini senapan itu digunakan untuk penembak jitu oleh satuan elit Inggris.
Saat diintai, kata sumber, target tampaknya tengah memberi arahan kepada anggota lainnya. Target terlihat berdiri dan tak berpindah tempat selama hampir 20 menit.
“Penembak jitu menyadari hanya punya satu kali kesempatan. Butuh beberapa detik sebelum peluru yang ditembakkan akhirnya mengenai target,” ujar dia.
Tidak diungkapkan rincian dari misi rahasia tersebut, termasuk nama penembak jitu maupun petinggi ISIS yang tewas. Juru bicara dari Kementerian Pertahanan Inggris menolak memberi komentar berkenaan dengan operasi pasukan khusus.