Manila – Militer Filipina melancarkan serangan udara dan darat dengan menargetkan sekelompok gerilyawan yang terafiliasi ISIS, awal pekan ini.
Rangkaian serangan tersebut berhasil menewaskan lima anggota kelompok ekstremis, namun memaksa ribuan penduduk desa meninggalkan tempat tinggal mereka menuju lokasi yang lebih aman di selatan.
Kolonel Romeo Brawner, wakil panglima militer Marawi, mengatakan pasukan keamanan melancarkan serangan-serangan udara dan darat di Provinsi Lanao del Sur pada Senin dalam usaha mengusir para pemberontak Maute dan pemimpin baru kelompok itu.
Dilaporkan SCMP melansir Associated Press, serangan tersebut menargetkan sekitar 40 anggota militan yang dipimpin Owayda Benito Marohombsar, atau yang juga dikenal dengan sebutan Abu Dar.
Owayda merupakan salah satu pemimpin dalam aksi pengepungan lima bulan di kota Marawi dan berhasil melarikan diri saat direbutnya kembali kota itu pada Oktober lalu.
Selama serangan berlangsung di Tuburan, lebih dari 5.000 warga desa mengungsi ke kota terdekat yang lebih aman.
Kehadiran kelompok Abu Dar di pedalaman Tuburan telah diketahui militer Filipina sejak sebulan lalu, setelah terjadinya kasus pembunuhan terhadap pemimpin desa yang menolak bekerja sama.
Keluarga pemimpin desa lantas melaporkan hal tersebut kepada militer dan membantu memburu para militan ISIS.
Abu Dar saat ini dikenal sebagai satu-satunya pemimpin lokal gerilyawan terkait ISIS pascapengepungan Marawi.