Jombang – Para Gen-Z di Kabupaten Jombang diajak untuk bersama-sama
memerangi radikalisme dan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi di
tengah masyarakat yang multikultural dan banyaknya keberagaman yang
ada.
Ajakan tersebut disampaikan Wafiyul Ahdi, Wakil Rektor Bidang
Kemahasiswaan UNWAHA, dalam Seminar “Mainstreaming Moderasi Beragama
dalam Dinamika Kebhinekaan” yang diinisiasi oleh Pimpinan Wilayah
Pergerakan Mahasiswa Moderasi Beragama dan Bela Negara (PMMBN) Jawa
Timur 2 yang berkolaborasi dengan BEM Fakultas Agama Islam Universitas
KH. Wahab Hasbullah (UNWAHA) serta PC IPNU-IPPNU Jombang, di Aula
UNWAHA, Senin (25/11/2024).
Wafiyul, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif seminar
tersebut. Ia menyoroti peran penting mahasiswa generasi Z sebagai
penggerak utama dalam memperkuat moderasi beragama di Indonesia.
“Dengan pendekatan kurikulum berbasis moderasi dan optimalisasi media
digital, kita mampu menanamkan nilai-nilai moderasi secara lebih
sistematis,” ucapnya dikutip dar rri.co.id.
Seminar ini menghadirkan tiga narasumber berpengalaman, yaitu Yusuf
Hanafi, dosen sekaligus aktivis Griya Moderasi Beragama dan Bela
Negara Jawa Timur, Dian Mohammad Hakim, trainer moderasi beragama dari
Kementerian Agama RI, dan Didin Sirojuddin, Kepala Program Studi PAI
UNWAHA.
Dalam penyampaian materinya, Yusuf Hanafi menekankan bahaya ideologi
radikal yang dapat merusak persatuan bangsa. Ia mengajak peserta untuk
memahami radikalisme secara mendalam agar dapat membangun kepemimpinan
berbasis moderasi.
“Pemahaman yang baik tentang ideologi radikal akan membantu kita
melindungi diri dan lingkungan dari pengaruh ekstremisme,” katanya.
Anam Muhyidin, Ketua Pimpinan Wilayah PMMBN Jawa Timur, berharap
seminar ini melahirkan generasi mahasiswa yang mampu menjadi agen
perubahan di lingkungan kampus maupun masyarakat. Ia juga mengajak
mahasiswa untuk terus mempromosikan nilai moderasi, toleransi, serta
penghormatan terhadap keberagaman sambil menolak segala bentuk
ekstremisme.
“Kegiatan ini adalah langkah nyata dalam memperkuat wawasan kebangsaan
dan nilai moderasi beragama di kalangan generasi muda. Kami berharap
seminar serupa dapat rutin diadakan demi menjaga semangat kebhinekaan
di Indonesia,” katanya.