Jakarta – Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya semua pihak untuk
menjaga kerukunan, toleransi, dan persatuan ditengah keragaman bangsa
Indonesia. Hal itu disampaikannya saat memberilan sambutan dalam acara
Silaturahmi dengan Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama Se-Indonesia
(AFKUBI), yang digelar di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN),
Rabu 25 September 2024.
Selain itu, Presiden Jokowi menyoroti pentingnya peran AFKUBI dalam
menjaga kerukunan dan moderasi beragama ditengah dinamika sosial dan
politik Indonesia. Presiden Jokowi juga mengajak semua pihak untuk
terus membuka ruang dialog dan menjaga stabilitas sosial, terutama
menjelang dua perhelatan besar yang akan datang, yakni transisi
kepemimpinan nasional pada 20 Oktober 2024 dan Pilkada Serentak.
“Jika ada isu yang berpotensi memecah belah, segera, sekecil apapun,
segera luruskan dalam suasana yang sejuk dan dalam suasana kesejukan,
agar stabilitas terus terjaga sehingga pembangunan bisa berlanjut dan
pertumbuhan ekonomi kita sebagai sebuah bangsa besar bisa terus kita
kembangkan,” ujarnya, dikutip dari laman Setkab.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga memperkenalkan konsep IKN
sebagai kota hijau dengan emisi rendah, sekaligus sebagai pusat
peradaban baru yang inklusif dan berkelanjutan.
“Di sini air quality index-nya, indeks kualitas udaranya, itu di angka
enam, padahal maksimal itu 50. Maksimal 50, tapi di sini hanya enam,
dan di Jakarta kira-kira hariannya 190,” jelas Presiden.
Presiden Jokowi juga menyinggung sejarah panjang gagasan pemindahan
ibu kota, yang telah ada sejak era Presiden Soekarno. Setelah melalui
kajian mendalam selama beberapa tahun, diputuskan bahwa Kaltim adalah
lokasi yang paling tepat untuk ibu kota baru tersebut.
Acara silaturahmi ini juga menjadi momen penting untuk menguatkan
komitmen dalam merawat kebinekaan dan mewujudkan cita-cita Indonesia
Emas 2045.
Presiden Jokowi menutup sambutannya dengan harapan agar upaya bersama
dalam menjaga persatuan dan kerukunan dapat terus dilanjutkan demi
kejayaan bangsa