Masyarakat Harus Jadikan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika
sebagai Landasan Budaya Digital

Kediri – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI)
berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia
#MakinCakapDigital2024. Dalam rangka mewujudkan target tersebut,
Kominfo RI kembali menggelar kegiatan webinar Makin Cakap Digital 2024
untuk segmen komunitas di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur bertemakan
“Etika Bebas Berpendapat di Dunia Digital” pada Rabu (26/6/2024).

Hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Managing
Director Kaizen Room & Pegiat Literasi Digital, Aidil Wicaksono, Dosen
Fikom Unitomo, Nur’annafi Farni Syam Maella, dan Dosen UIN SATU dan
Pegiat UMKM, Deny Yudiantoro.

Managing Director Kaizen Room & Pegiat Literasi Digital, Aidil
Wicaksono mengatakan, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika menjadi
cita-cita mulia yang diwariskan turun temurun ke lintas generasi.
Setiap individu tidak cukup mengetahui dan menghapal kelima sila.

“Kita coba elaborasi lebih dalam. Kita coba perkuat lagi. Kita coba
untuk pertajam,” ujar Aidil saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap
Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kota Kediri, Jawa
Timur, Rabu (26/6/2024).

Masyarakat harus menjadikan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal
Ika sebagai landasan budaya digital. Sehingga setiap individu bisa
mengatasi kesenjangan pemahaman antargenerasi, karena media digital
akan dinikmati generasi-generasi selanjutnya.

Dosen Fikom Unitomo, Nur’annafi Farni Syam Maella menambahkan,
pemahaman etika digital membantu individu membentengi diri dari
tindakan negatif, seperti perundungan online (cyberbullying). Tindakan
cyberbullying dapat menyebabkan korban merasa takut, bahkan menjadi
kekerasan fisik di dunia nyata.

“Akhir-akhir ini kita seperti darurat tentang cyberbullying. Kita
banyak menerima informasi tentang cyberbullying,” kata Nur’annafi.

Ada beberapa penyebab orang melakukan cyberbullying. Pembalasan atas
penindasan yang diterima sebelumnya, mencari kesan keren dan tangguh,
hingga menentukan siapa paling dominan.

Narasumber lain, Dosen UIN SATU dan Pegiat UMKM, Deny Yudiantoro
menjelaskan, masyarakat harus mampu menahan diri dalam berpendapat di
dunia digital. Setiap individu perlu menyaring terlebih dulu sebelum
melakukan sharing.

“Jangan yang penting posting, tetapi postinglah yang penting. Ketika
berkomunikasi di dunia maya, prinsipnya sama dengan ketika
berkomunikasi di dunia nyata,” kata Deny.

Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program
Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi
dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan
literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.

Survei dari We Are Social dan Kepios 2022 menyebutkan, pengguna
internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan
mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan oleh 73,7 persen
penduduk Indonesia. Sebanyak 80,1 persen penduduk Indonesia
menggunakan internet untuk mencari informasi dan dapat menghabiskan
waktu 8 jam 36 menit dalam satu hari menggunakan internet.

Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari
skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan
peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.

Sosialisasi perihal literasi digital secara merata semakin urgen,
sehingga masyarakat dapat lebih memahami etika bebas berpendapat di
ruang digital. Setiap individu dapat memelihara dan menerapkan budaya
Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam aktivitas sehari-hari di ruang
digital.