UIN Jakarta Tekankan Wawasan Kebangsaan dan Moderasi Beragama pada KKN
Kebangsaan Maluku

Jakarta  – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menambah Maluku sebagai
salah satu lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan. Terdapat lima
mahasiswa UIN Jakarta dari berbagai fakultas yang lolos seleksi KKN
Kebangsaan. Wawasan kebangsaaan dan moderasi beragama menjadi hal yang
ditekankan dalam program KKN Kebangsaan ini.

Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM) UIN Jakarta, Ade Rina Farida
M.Si, menjelaskan bahwa KKN Kebangsaan tahun ini bertempat di Maluku
dengan Universitas Pattimura (UNPATTI) sebagai tuan rumah. Sebagai
salah satu universitas pengusung KKN Kebangsaan, UIN Jakarta harus
ikut serta dan mengawal pelaksanaan kegiatan ini.

Ade melanjutkan, tujuan adanya KKN Kebangsaan adalah memberikan
wawasan lebih kepada mahasiswa agar mereka dapat merasakan sosialisasi
dan merealisasikan program-program, terutama di daerah-daerah 3T
(terdepan, terluar, tertinggal). KKN Kebangsaan ini diikuti oleh
beberapa kampus di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama (Kemenag)
serta didukung oleh berbagai komponen di wilayah tersebut seperti
pemerintah, kepolisian, dan lainnya.

“Pelaksanaan program kerja ini sesuai dengan visi dan misi rektor yang
dicanangkan tahun ini serta amanah dari PPM, sehingga keberadaan
kampus dirasakan oleh masyarakat di daerah terdekat maupun terjauh,
termasuk daerah 3T,” ujarnya saat wawancara di Kantor PPM, Senin
(1/7/2024).

Tak hanya itu, Ade juga menjelaskan, aspek yang ditekankan dalam KKN
Kebangsaan adalah pengimplementasian rasa nasionalisme yang dipadukan
dengan kemandirian desa. Bagi mahasiswa UIN Jakarta, juga ditekankan
aqidah dan wawasan moderasi beragama.

Beberapa program yang dilaksanakan meliputi implementasi program
wawasan kebangsaan, bela negara dan cinta tanah air, bimbingan
belajar, pelayanan kesehatan gratis, praktik pola hidup bersih dan
sehat, sosialisasi serta pelatihan pengembangan sektor pertanian dan
perikanan, serta sosialisasi UU pencegahan penanganan kekerasan
seksual dan kekerasan dalam rumah tangga.

“Nantinya, akan ada pembekalan dari UIN Jakarta serta pembekalan dari
gabungan komponen terkait untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
program ini,” jelasnya.

Selain itu, Ade juga mengungkapkan, KKN Kebangsaan di Maluku memiliki
tema khusus yaitu Memperkokoh Nilai-Nilai Kebangsaan dalam Mewujudkan
Desa Mandiri di Daerah Kepulauan. KKN Kebangsaan Maluku bertempat di
empat titik yaitu Kota Ambon, Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, dan
Buru.

“Mahasiswa melakukan KKN Kebangsaan di Maluku selama 30 hari. Mulai
dari 22 Juli hingga 22 Agustus. Mahasiswa mendapatkan beberapa
fasilitas seperti penginapan, alat transportasi, dan fasilitas
kesehatan yang memadai dan mudah dijangkau,” ungkapnya.

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir yang lolos
pada KKN Kebangsaan Maluku, Marwah Salsabila Azzahro mengungkapkan, ia
pertama kali mengetahui informasi mengenai KKN Kebangsaan saat
pengarahan umum peserta KKN di auditorium kampus.

Marwah menjelaskan bahwa alasan utamanya tertarik dengan KKN ini
adalah lokasinya di Maluku, yang memiliki banyak pantai dan tempat
ikonik seperti Banda Neira. Program ini memberi peluang untuk
mengeksplorasi wilayah kepulauan yang kaya akan potensi wisata dan
Sumber Daya Alam (SDA).

“Saya berharap bisa berkontribusi dengan baik dengan memberikan
segenap pengetahuan dan pengalaman. Harapannya juga bisa memahami
esensi dari poin-poin nilai kebangsaan serta mempraktikkannya,”
tambahnya.

Selain itu, Marwah juga berencana mengajukan program yang
mengedepankan prinsip-prinsip ekowisata. Masyarakat perlu mengelola
sumber pariwisata dengan baik, menerapkan aturan untuk menjaga
kelestarian SDA, serta memastikan partisipasi aktif masyarakat dalam
sektor wisata.

“Promosi wisata juga perlu dilakukan secara optimal dengan cara-cara
modern seperti membuat konten atau bekerja sama dengan pemilik agen
travel atau instansi terkait,” jelas Marwah.

Mahasiswa lainnya, Achmad Maulana Dzaky dari Prodi Ilmu Hubungan
Internasional, juga ikut serta dalam KKN Kebangsaan di Maluku.
Ketertarikannya terhadap program ini membuat dirinya mendaftar dengan
melengkapi berkas berupa esai, IPK, dan CV. Berlanjut, ia lolos
pemberkasan dan masuk lalu ke seleksi wawancara. Alhasil, ia juga
lolos bersama empat mahasiswa lainnya dalam program KKN kebangsaan
ini.

“Saya mengikuti alurnya dengan baik, mulai dari menyiapkan diri hingga
mempelajari visi dari universitas tuan rumah, yaitu UNPATTI, agar
sesuai dengan kondisi di sana,” jelasnya.