Tingkatkan Peran Aparat, BNPT – LIPI Susun Modul Pencegahan Terorisme

Kulonprogo – Aparat dinilai sebagai unsur terkecil dalam sebuah pemerintahan yang memiliki peran strategis dalam pencegahan terorisme. Untuk meningkatkan peran tersebut, BNPT dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyusun sebuah modul dan mendiseminasikannya di Yogyakarta.

Diseminasi modul pencegahan terorisme dikemas menjadi acara Penguatan Aparatur Kelurahan dan Desa dalam Pencegahan Terorisme yang diselenggarakan di Kabupaten Kulonprogo, Kamis (24/5/2018). Sebanyak 115 lurah, kepala desa, Babinsa dan Babinkamtibmas dihadirkan untuk mengikuti kegiatan tersebut.

“Modul ini berisikan enam unit pembahasan. Mulai dari apa itu terorisme, bagaimana aparatur pemerintahan harus berperan ketika mendapati teroris di lingkungannya, sampai saran masukan agar peran aparat bisa semakin ditingkatkan,” ungkap Kepala Penelitian Sumber Daya Regional LIPI, Ganewati Wuryandari dalam paparannya.

Dengan dibekali modul pencegahan terorisme, BNPT dan FKPT berharap aparatur kelurahan mampu melakukan deteksi dini terhadap potensi penyebarluasan radikalisme dan keberadaan pelaku terorisme di daerahnya.

Dalam paparannya Ganewati juga mengungkapkan, modul tersebut juga memuat ciri-ciri pelaku terorisme berdasarkan penelitian yang dilaksanakan oleh LIPI. Saat ini pelaku terorisme tidak bisa dikenali hanya berdasarkan tampilan fisiknya.

“Teroris sekarang tidak selalu bercelana cingkrang, memakai cadar dan berjenggot. Mereka juga tidak selalu menyebarluaskan radikalisme secara terang-terangan. Semuanya ada di dalam modul ini,” terang Ganewati.

Di akhir paparannya Ganewati mengingatkan mencegah terorisme bukan semata-mata tugas aparatur pemerintahan di bidang keamanan. Aparat di tingkat kelurahan dan desa merupakan unit terkecil yang memiliki peran paling strategis untuk pencegahan sejak dini. “Pelaku terorisme masuk dan menyusup di tengah masyarakat dengan berbagai topeng. Lurah, Kepala Desa, Babinsa dan Babinkamtibmaslah yang setiap saat ada di tengah masyarakat dan bisa melakukan deteksi dini,” pungkasnya.

Kegiatan Penguatan Aparatur Kelurahan dan Desa dalam Pencegahan Terorisme di Kulonprogo terlaksana atas kerjasama BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Yogyakarta. Kegiatan yang sama sudah dan akan dilaksanakan di 32 provinsi se-Indonesia sepanjang tahun 2018. [shk/shk]