Teknologi Baru Pendeteksi Bahan Peledak dari Amerika Diperkenalkan di BNPT

Bogor-Dua perusahaan dari Amerika memperkenalkan teknologi baru alat pendeteksi bahan peledak di gedung B kantor BNPT, Komplek IPSC, Sentul, Kamis (27/4/2017).

Kedua perusahaan tersebut terdiri dari Chemimage Sensor System (CISS) dan Rigaku Analytical Devices. Dalam presentasi tersebut turut hadir Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen Pol. Arief Dharmawan.

Chemimage Sensor System (CISS) memperkenalkan dua alat pendeteksi bahan peledak bernama Verovision dan Light Guard Detector. Tidak hanya mendeteksi bahan peledak, alat ini juga bisa mendeteksi bahan kimia lainnya seperti zat kimia yang terkandung dalam narkoba. Keunggulan dari kedua alat ini, yaitu dapat mendeteksi residu bahan kimia dari jarak jauh tanpa harus menyentuh barang yang dicurigai.

“Alat ini bisa mendeteksi bahan peledak dari jarak 1-20 meter” papar Steve, perwakilan dari CISS.

Verovision dan Light Guard Detector memakai teknologi hyperspectral, yang pada dasarnya memakai cahaya sebagai kekuatan utama. Dengan teknologi ini dapat dideteksi residu bahan kimia baik dalam jumlah kecil maupun besar, termasuk bahan kimia yang menempel dari tangan pelaku teror.

Hasil deteksi bahan kimia akan diterjemahkan lewat kamera berupa warna-warna yang sudah disimpan dalam database.

“Alat ini dapat mendeteksi 40 jenis bahan peledak dan 20 jenis narkoba dari jarak jauh tanpa harus menyentuh orang atau barang yang dicurigai petugas. Dan database ini bisa terus ditambah ataupun disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pihak” jelas Steve.

 Tidak berbeda jauh dengan CISS, alat dari Rigaku Analytical Devices juga berfungsi untuk mendeteksi berbagai bahan kimia. Alat bernama Rigaku Progeny Resq ini memanfaatkan laser sebagai pendeteksi bahan-bahan kimia. Berbeda dengan Verovision yang bisa mendeteksi jarak jauh, Rigaku hanya bisa mendeteksi dari jarak dekat. Keunggulannya, alat ini bisa mendeteksi bahan kimia tanpa merusak sampel bahan tersebut. Selain itu, Rigaku dapat menjabarkan campuran bahan kimia apa saja yang ada pada sampel bahan peledak.

“Alat ini bagus untuk mendeteksi bahan kimia yang sudah dicampur  atau yang sudah disamarkan dengan bahan lain seperti susu atau tepung” papar salah satu perwakilan dari Rigaku.

Tidak hanya itu, Rigaku juga bisa menampung 20 juta jenis bahan kimia di dalam databasenya. Teknologi tersebut kedepannya bisa menjadi referensi BNPT untuk terus meningkatkan kualitas deteksi dini bahan peledak dalam upaya penanggulangan terorisme.