Gowa – Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Selatan, Arfin Hamid, mengakui hasil survey yang menempatkan wilayahnya memiliki potensi radikalisme tinggi. Untuk langkah pencegahan, kalangan pelajar diminta ikut berperan aktif.
Ini disampaikan Arfin saat menyampaikan sambutan di pembukaan kegiatan Workshop Lomba Video Pendek BNPT di Auditorium Universitas Islam Negeri Alaudin, Kabupaten Gowa, Kamis (5/7/2018).
“Posisi (potensi radikalisme) Sulawesi Selatan setelah Lampung dan Gorontalo,” kata Arfin.
Tingginya potensi tersebut, lanjut Arfin, harus diantisipasi agar tidak berkembang menjadi praktik radikalisme yang menyebar di masyarakat dan menjadi pemicu munculnya aksi terorisme. Dibutuhkan sinergi yang kuat di antara elemen masyarakat untuk mengatasi situasi tersebut. “Seluruh orang memiliki potensi untuk meng-counter radikalisme, termasuk pelajar,” tambahnya.
Ketua Bidang Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan FKPT Sulawesi Selatan, A. Majda Zain, menyebut Lomba Video Pendek yang dilaksanakan oleh BNPT adalah bentuk potensi yang harus dimanfaatkan secara maksimal untuk mencegah radikalisme.
“Pelajar di era modern ini sangat aktif di media sosial, ini harus dimanfaatkan dengan baik. Ikuti lomba video pendek BNPT, rekatkan persaudaraan dan toleransi, ikut cegah radikalisme dan terorisme,” pinta Majda.
Tidak hanya kepada pelajar peserta kegiatan, permintaan agar berperan dalam pencegahan radikalisme dan terorisme melalui lomba video pendek juga disampaikan kepada guru pendamping. “Sebarkan informasi lomba ini ke murid-murid lainnya. Mari berperan agar semua elemen bisa bersinergi bersama-sama mencegah radikalisme dan terorisme,” tegasnya.
Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Andi Intang Dulung, menyebut lomba video pendek dikhususkan bagi pelajar SMA dan sederajat. Kalangan pelajar dinilai memiliki potensi dan enegri besar yang harus dimanfaatkan secara positif.
Workshop Lomba Video Pendek di Kabupaten Gowa terlaksana atas kerjasama BNPT dan FKPT Sulawesi Selatan. Kegiatan yang sama sudah dan akan dilaksanakan di 32 provinsi se Indonesia sepanjang tahun 2018. [shk/shk]