Yogyakarta – Kepala Sub Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Dr. Hj. Andi Intang Dulung, M.H.I., menyebut keharmonisan rumah tangga sebagai kunci pencegahan terorisme di lingkungan keluarga. Perhatian seorang Ibu memiliki daya cegah keterlibatan seorang anak ke dalam jaringan pelaku terorisme.
Hal ini disampaikan Andi Intang dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan Rembuk Kebangsaan: Perempuan Pelopor Perdamaian yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Yogyakarta di Kota Yogyakarta, Kamis (28/9/2017). Dalam sambutannya Andi mencontohkan kasus Syarif, pelaku peledakan bom bunuh diri di Mapolres Cirebon, Jawa Barat, yang terjadi karena ketiadaan perhatian dari orang tua.
“Ketika di luar rumah Syarif ketemu pelaku terorisme, dia dibujuk untuk melakukan aksi. Alasannya ketika dia mati karena bom, dia terbebas dari kemiskinan, dia jihad dan akan bertemu bidadari, sehingga mendapatkan perhatian yang diinginkannya,” ungkap Andi Intang.
Pada kasus berbeda, yaitu seorang pemuda yang melakukan penyerangan dan percobaan peledakan bom di sebuah gereja di Medan, Sumatera Itara, juga terjadi karena ketiadaan perhatian keluarga.
“Ivan Armadi yang meledakkan bom di gereja di Medan, dia belajar dan merakit bom di kamarnya tanpa sepengetahuan orangtua. Anaknya diam di kamar dianggap baik, tidak dikontrol, padahal dia belajar terorisme dan merakit bom,” kata Andi Intang.
Perhatian orang tua, khususnya ibu, menurut Andi Intang penting dilakukan kepada anak-anaknya. Terlebih di era kemajuan teknologi saat ini, di mana berbagai informasi dapat diperoleh anak-anak melalui gawainya. “Secara berkala ibu-ibu harus mengontrol apa yang dilihat dan dicari anak-anak kita melalui internet, jangan dilepas tanpa ada pengawasan,” tegasnya.
Rembuk Kebangsaan: Perempuan Pelopor Perdamaian merupakan salah satu metode yang dilaksanakan di kegiatan Pelibatan Pemuda dan Perempuan dalam Pencegahan Terorisme. Satu metode lainnya adalah Workshop BNPT Video Festival, rangkaian dari lomba video pendek BNPT 2017, di mana peserta dari kalangan pelajar diberikan pembekalan berupa teknis pembuatan video. [shk/shk].