Jakarta – Peran tokoh formal maupun informal sangat penting agar masyarakat tidak cepat terpancing atau terprovokasi terhadap sesuatu isu.
Demikian dikemukakan pengamat politik Universitas Indonesia Donnie Edwin, SIP, MSc ketika ditanya tentang kecendrungan sebagian masyarakat yang mudah tersinggung, suka menyalahkan orang lain, dan mau menang sendiri.
“Di dalam masyarakat seperti Indonesia, ketokohan pada semua tingkatan sosial cukup menentukan dalam mengarahkan perilaku masyarakatnya,” katanya kepada Damailahindonesiaku.com, Rabu (4/10/2017).
Dikatakan, tokoh nasional maupun lokal sebaiknya memberi contoh atau mengetengahkan karakter yang baik sesuai nilai-nilai Pancasila. “Yang menjadi persoalan memang apabila tokoh-tokoh tersebut menjadi bagian dari masalah, misalnya justru merekalah yang menjadi provokatornya,” ujarnya.
Tetapi, katanya, apabila tingkat pendidikan masyarakat sudah merata serta mindset tentang Pancasila, nilai-nilai demokrasi, dan kemanusiaan yang universal sudah mapan, masyarakat dengan sendirinya tidak mudah terprovokasi
Oleh karenanya, tokoh masyarakat maupun tokoh politik harus arif dan bijaksana dalam bertindak yang kemudian akan diteladani masyarakat. “Dalam masyarakat seperti di negara kita, di mana tingkat pendidikan belum merata dan pola pikir belum sesuai dengan nilai-nilai demokrasi dan kemanusiaan yang beradab, maka peran tokoh-tokoh itulah yang menentukan,” tutupnya.