Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) yang dijadikan mitra strategis oleh BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) dalam menanggulangi isu-isu seputar radikalisme dan terorisme kini telah memadati hampir seluruh pelosok negeri. Setelah sebelumnya aktif melakukan kegiatan pencegahan dan pencerahan seputar terorisme di berbagai provinsi di Indonesia, kali ini BNPT meresmikan pembentukan FKPT di Provinsi Nusa Tenggara Timur. NTT sendiri menjadi provinsi ke 31 yang digandeng BNPT untuk secara aktif melakukan koordinasi pencegahan terorisme.
Dikatakan oleh kepala BNPT Komjen Pol. Saud Usman Nastion, M.M. alasan mendasar dibentuknya FKPT di Provinsi NTT adalah keresahan masyarakat terhadap terorisme, di mana akar masalahnya disebabkan oleh faktor dendam, ketidakadilan, kesenjangan sosial, kemiskinan, kebijakan yang tidak pro rakyat dan ideologi menyimpang yang menganjurkan kekerasan. Karenanya FKPT hadir sebagai upaya untuk membabat bibit-bibit radikalisme dan terorisme di atas dengan mengedepankan pendekatan budaya, “Karena yang perlu kita ubah adalah pola pikir masyarakatnaya,” jelas Saud.
Saud juga menghimbau kepada seluruh peserta yang hadir dalam acara peresmian untuk menjadi masyarakat yang peduli akan negeri ini, menurutnya masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam mengawal perdamaian dan kesejahteraan bangsa. Ia berharap agar setiap elemen masyarakat memiliki rasa tanggungjawab sebagai anak bangsa, yakni dengan menjaga bangsa ini dari segala ancaman buruk, termasuk ancaman terorisme.
Ia pun mengajak masyarakat untuk memperbanyak kegiatan pencegahan di wilayahnya masing-masing. Masyarakat harus mulai waspada terhadap penyebaran ajaran-ajaran agama yang menganjurkan kekerasan, karena selain hal itu bertentangan dengan semangat perdamaian dan kemajuan yang ada dalam agama, ajaran-ajaran kekerasan tersebut berpotensi memecah belah persatuan bangsa.
Dalam kegiatan peresmian FKPT yang berlangsung di Hotel On The Rock hari ini (Kamis, 4 November 2015) ini, pelantikan pengurus dilakukan langsung oleh Kepala BNPT. Sosok yang dipercaya sebagai ketua FKPT provinsi NTT adalah Drs. Sisilia Sona, didampingi oleh Agustinus B.G. Roma, S.Pd sebagai sekertaris dan Oktavianus Manubulu, SE sebagai bendaharanya. Mereka akan dibantu oleh lima ketua bidang, yakni: ketua bidang agama, pendidikan dan dakwah (Drs. H. Abdul Kadir Makarim), ketua Bidang pemberdayaan ekonomi, Sosial, Budaya, Hukum, dan Wilayah Perbatasan (Drs. Darius Tiu Hero), Ketua Bidang pemberdayaan Media massa, hubungan masyarakat, dan sosialisasi (Simon Petrus Nilli, S.P) Ketua Bidang pemberdayaan Pemuda dan perempuan (Prof. Dr. Mintje Ratoe Oedjoe, M.Pd) dan terakhir ketua bidang pengkajian dan penelitian (Drs. Blasius Radja, M.Si)