Tasikmalaya – Negara ini tidak akan hancur karena musuh dari luar, tapi bisa hancur dari musuh dari dalam negeri sendiri. Itulah penggalan dari paparan Kasi Intel Korem 062/Tarumanegara Letkol Inf Dikdik Sadikin saat memberikan paparannya pada Pembekalan dan Sinergitas antara Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Lurah/Kepala Desa dalam Mengantisipasi Terjadinya Aksi Teroris se-wilayah Kabupaten/Kota Tasikmalaya di Hotel Santika, Tasikmalaya, Rabu (24/2/2016).
“Harus kita akui masyarakat tidak sadar kalau mereka sedang di adu domba dengan mengemas dengan nuansa SARA. Jadi jangan sampai hal itu terjadi maka harus diminimalisir sejak dini,” ujar Dikdik.
Saat ini, bangsa Indonesia memang tengah menghadapi ancaman aksi terorisme, baik itu dari kelompok ISIS dari Suriah, maupun pengikutnya yang ada di Indonesia. Kelompok teroris ini dapat sebisa mungkin untuk bisa menguasai media dengan membuat kebijakan dengandan cara merusak generasi muda melalui narkoba, sex bebas, judi online dan juga tawuran.
“Jadi negara ini tidak hancur karena musuh dari luar, tapi bisa hancur karena dari dalam negeri sendiri. Masyarakat tidak sadar,” ujar pria dua anak ini.
Kondisi itulah yang membuat Korem 062/Tarumanegara mengapresiasi kegiatan yang digelar Subdit Pengembangan Sistem Operasi di Direktorat Pembinaan Kemampuan pada Kedeputian II Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
“Kegiatan seperti ini tentunya sangat baik karena memiliki tujuan untuk menyamakan persepsi dan implementasi antar unsur-unsur terkait sehingga dapat bersama-sama mendukung program deradikalisasi dan juga saling bertukar informasi,” ujar Letkol Inf. Dikdik Sadikin
Output dari kegiatan ini, kata Dikdik, diharapkan bisa menyamakan persepsi dalam konsep pelaksanaan deradikalisasi dan pencegahan terorisme. Dengan begitu out come yang bisa dihasilkan adalah sinergitas antar instansi dapat berjalan dengan baik serta peningkatan peran TNI itu sendiri,” ujar alumni Akmil 1991 ini.
Selama ini kebijakan Panglima TNI dengan melakukan konsolidasi satuan dan mengaktualisasi serbuan teritorial dengan mensosialisasikan ancaman nyata yang sudah masuk ke semua lini kehidupan berbangsa dan bernegara melalui bidang ideologi, politik,ekonomi sosial,budaya,pertahanan dan keamanan (Ipoleksosbudhankam).
“Caranya yakni dengan membangun kekuatan sosial bersama rakyat melalui peningkatan kualitas dan pembinaan teritorial. Selain itu juga harus bisa membangun ketahanan wilayah melalui pendekatan kesejahteraan dan keamanan seperti pertanian, pemberdayaan nelayan dan potensi kedirgantaraan,” ujar Dikdik
TNI juga berperan dalam program deradikalisasi. Obyek deradikalisasi ini menurutnya menyasar kepada masyarakat luas melalui lingkungan tempat tinggal, lingkungan RT, musholla, masjid dan tempat-tempat publik lainnya.
“Selain itu objek deradikalisasi bisa melalui institusi pendidikan, baik sekolah umum maupun pondok pesantren, terutama yang beraliran radika dan bahkan di penjara dan lingkungan paska penjara itu sendiri,” ujarnya.
Bentuk sinergitas lain, menurutnya, TNI siap bersama BNPT melakukan program deradikalisasi di daerah-daerah. Untuk itu akan akan digiatkan pendataan wilayah dan juga pengumpulan data teritorial agar terlaksana komunikasi sosial dengan baik.