Menko Polhukam: Satukan Persepsi Tangani Radikalisme, Terorisme dan Bencana

Seluruh kepala daerah harus memiliki persepsi yang sama dalam menangani radikalisme, terorisme dan bencana. Demikian disampaikan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto saat membuka Rapat Kerja (Raker) Gubernur Seluruh Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (7/2/2018).

“Raker ini penting kita bicara masalah terorisme, radikalisme dan bencana alam. Sejak negeri ini berdiri dan sebelum berdiri, ada penanganan secara total dibutuhkan menangani hal itu. Harus ada persepsi sama dari kepala daerah,” kata Wiranto dalam sambutannya seperti dikutip Beritasatu.com.

Raker bertajuk “Optimalisasi Peran Pemerintahan Daerah dalam Penanganan Radikalisme, Terorisme dan Bencana”. Peserta raker berasal dari gubernur seluruh Indonesia serta kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Pada kesempatan itu, Wiranto mengungkapkan, Indonesia merupakan negara yang begitu besar. Indonesia mempunyai kekayaan alam berlimpah, budaya beraneka ragam. Sayangnya, terkadang elite bangsa kurang bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Kita justru terlibat masalah-masalah korupsi, saling menista, saling memberikan ujaran kebencian. Kita sebagai pemimpin negeri ini di daerah, ayo kita sama-sama mengakhiri ini. Bersatu, karena persatuan yang buat kita menang,” tegasnya.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo tidak memberikan sambutan yang khusus terkait raker.

Sementara itu, Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri), Soedarmo menjelaskan latar belakang dilaksanakannya raker.

Dijelaskan bahwa radikalisme, terorisme, termasuk bencana alam di Indonesia masih menjadi permasalahan. Penyebaran paham radikal, lanjutnya, banyak dilakukan organisasi masyarakat yang bertentangan dengan Pancasila.

“Radikalisme masuk ke seluruh pelajar, mahasiswa dan masyarakat yang tentu perlu pembenahan lebih cepat menyeluruh agar hal ini bisa diatasi bersama,” jelas Soedarmo.

Ditambahkan, wilayah-wilayah Indonesia masih rentan terhadap bencana alam. Penyebabnya bermacam-macam seperti perubahan iklim serta kerusakan hutan dan lingkungan. “Pencegahan mitigasi perlu dalam minimalisir jumlah korban dan kerugian,” imbuhnya.

Dia menyatakan, diperlukan sebuah tindakan nyata dari pemerintah pusat dan daerah dengan dbantu unsur dan elemen masyarakat. “Tujuan raker ini untuk mensinergikan antara pemerintah pusat dan daerah dalam pencegahan dan penanganan radikalisme, terorisme dan bencana,” ungkapnya.