Banten – Tokoh lintas agama dari Kota Serang, Banten menggagas upaya
pemajuan kebudayaan demi penguatan toleransi antarumat beragama. Upaya
pemajuan itu diharapkan membantu pembangunan kebudayaan lokal dan
memberikan manfaat pertumbuhan ekonomi di daerah.
Unsur tokoh agama ini hadir di kelompok diskusi terarah yang digagas
oleh Bintang Sembilan Wali (Biwali) di Kebun Kebangsaan Waladun Sholeh
di Kota Serang dengan tema ‘Konsep Pemuka Agama dalam Rangka
Mewujudkan Program Unggulan Toleransi Beragama dan Budaya dalam Upaya
Pembangunan Daerah di Kota Serang’, Sabtu (21/12/2024).
Hadir tokoh lintas agama yaitu KH Matin Syarkowi, Pendeta Benny Halim,
I Putu Gita, Sriwahyuni, Hilarius dan JS Gouw Keng Yu alias Asiong.
Keenamnya adalah tokoh dari perwakilan umat Islam, Kristen, Hindu,
Budha, Katolik, dan Konghucu.
Matin Syarkowi mengatakan bahwa tokoh lintas agama bisa sama-sama
berkontribusi pada proses pemajuan kebudayaan di Kota Serang. Ini juga
bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat misalnya dengan membuat
festival kebudayaan bersama-sama.
“Ini bisa jadi perekat persatuan, bagaimana menyampaikan pesan
membangun Kota Serang dengan kedamaian, terbuka,” ujarnya.
Menurutnya, setiap agama mengajarkan agar saling toleransi dan
menghormati satu sama lain. Pengembangan kebudayaan bisa menjadi
perekat dan pemersatu antar lintas agama.
Kota Serang dan umumnya Banten katanya tidak harus melulu identik
dengan debus. Padahal, ada produk kebudayaan seperti barongsai yang
identik dengan Konghucu yang juga bisa dikembangkan dan bisa
ditampilkan bersama-sama.
“Ayo kita kembangkan sebagai pemersatu, saya ingin Kota Serang hidup
sehingga aspek ekonominya bisa berputar. Kebermanfaatan untuk umat,
yang belum berkesempatan kita gotong untuk berkesempatan,” ujarnya.
Pendeta Benny Halim menambahkan, agenda pembangunan kebudayaan di Kota
Serang katanya bisa menjadi awal untuk sinergi membangun daerah. Perlu
ada kerja sama antar lintas iman agar terjalin semangat membangun
Banten.
“Melalui budaya lintas iman ini berarti kita semua mau diajak bersatu
bergembira dan membangun bersama. Ini kan tema nasional kita menuju
Indonesia emas, nah sementara emasnya harus dikumpulkan dari sekarang
supaya nanti berkilau ketika ada semangat persaudaraan dan kemajuan,”
paparnya.
Umat Kristen juga katanya menyambut baik jika ke depan ada pagelaran
atau festival budaya yang menyatukan kekhasan masing-masing. Hal yang
sifatnya positif, menurut Benny harus didukung demi kemajuan daerah.
“Titik kemajuan ini jadi penting bagi masyarakat, bangsa. Ini melalui
budaya lintas iman, kami menyambut baik,” paparnya.
Sementara, Asiong dari perwakilan Konghucu menambahkan, ada barongsai,
liong hingga wushu yang bisa ditampilkan dalam festival kebudayaan
lintas agama. Tradisi kebudayaan itu bisa jadi alat komunikasi
kerukunan umat beragama.
“Sehingga terjadi komunikasi dan kerukunan umat beragama. dari situ
tercipta persatuan yang kuat, Pancasila kuat,”tambahnya.
Hasil dari diskusi terarah ini sendiri akan disampaikan ke pemerintah
baik itu Pemkot Serang maupun Provinsi Banten. Harapannya kerukunan
umat beragama di Kota Serang semakin kuat.
“Harapan kita seperti itu, saya ingin segera ke pemda dan juga
lembaga-lembaga tertentu,” tambah KH Matin.