Surabaya – Sebanyak 40 mahasiswa Universitas Sultan Zainal Abidin (Unisza), Malaysia mendatangi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dalam rangka student partnership.
Salah satu kegiatan dalam dalam program tersebut ialah International Community Service, yakni kegiatan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa Indonesia dan Malaysia.
Kegiatan bertemakan “Penguatan Moderasi Beragama Siswa dalam Bingkai Kebhinekaan” ini dilakukan di dua tempat yang berbeda yaitu Pondok Pesantren Nur Alannur dan SMAN 8 Surabaya. Dipandu masing-masing oleh Rahmanu Wijaya dan Astrid Amidiaputri Hasyyati dari UNESA.
Acara ini dikemas dalam bentuk penyampaian materi moderasi beragama dan jiwa kebangsaan serta ada juga focus group discussion (FGD).
Ali Usman Wakil Kepala SMAN 8 Surabaya, mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah positif kolaborasi kebudayaan antarbangsa. Dengan adanya International Community Service itu, mereka mendapatkan hal baru seputar sinergi dan kolaborasi budaya Indonesia dan Malaysia.
“Poin positifnya lebih bisa menghargai, melaksanakan toleransi, dan tidak menganggap Malaysia sebagai musuh tapi saudara satu rumpun, harapan besar kegiatan yang seperti ini dapat tetap berlangsung kedepannya,” ucap Ali Usman dalam keterangannya, Kamis (23/2).
Moderasi beragama memiliki makna bersikap seimbang terhadap prinsip beragama dan kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Setiap individu harus menerapkan moderasi beragama agar dapat memiliki rasa toleransi satu sama lain dan mampu menangkal pengaruh radikalisme-ekstremisme.
“Intinya kita harus menanamkan sifat toleransi satu sama lain,” kata Dimas Almahdi mahasiswa Unesa.