Jakarta – Lembaga Pendidikan Tinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPT PBNU) menggelar workshop untuk menyusun kurikulum keaswajaan dan moderasi beragama pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di Hotel Amaroossa Bogor, Jawa Barat, selama dua hari, pada Kamis-Jumat (16-17/2/2023).
Penyusunan kurikulum yang kelak akan menjadi mata kuliah wajib di semua PTNU se-Indonesia ini merupakan agenda menjelang atau Pra-Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LPTNU yang akan digelar di Medan, Sumatra Utara, pada 8-10 Maret 2023 mendatang.
Ketua LPT Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Ainun Na’im mengatakan bahwa pihaknya mengemban amanah 1 abad NU untuk mengelola perguruan tinggi di lingkungan NU menjadi lebih baik lagi.
Ia menegaskan bakal melanjutkan tirakat yang lebih lama lagi untuk merawat jagat membangun peradaban dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini sebagaimana nasihat Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang menyatakan bahwa NU sudah menjalankan tirakat selama 1 abad.
“Rakernas kita ini mempunyai tagline yaitu merawat jagat dan membangun peradaban dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tentu spiritnya adalah Aswaja An-Nahdliyah yang sekarang sedang disusun,” kata Prof Ainun saat membuka Workshop Kurikulum Keaswajaan dan Moderasi Beragama pada PTKI, pada Kamis (16/2/2023).
Lebih lanjut, Prof Ainun mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan berbagai standarisasi agar siapa pun yang ada dalam jamaah NU dapat menguasai nilai-nilai Aswaja An-Nahdliyah. Selanjutnya, penyusunan kurikulum keaswajaan ini akan disosialisasikan kepada masyarakat secara lebih umum melalui PTNU se-Indonesia.
“Oleh karena itu, sebagian dari program-program yang telah kita lakukan adalah seperti pelatihan atau pendampingan tentang bagaimana kita menjaga mutu. Banyak program-program lain, termasuk ide untuk membuat standar-standar asesmen untuk menyaring atau menyeleksi mahasiswa yang masuk PTNU secara bersama,” jelas Prof Ainun.
Berbagai program dan rencana ke depan, lanjutnya, akan didiskusikan dan dibahas secara lebih matang di dalam Rakernas LPTNU pada 8-10 Maret 2023. Menurut Prof Ainun, Rakernas menjadi media bagi LPTNU untuk melakukan konsolidasi agar lebih tertata, saling mengenal, dan mengetahui berbagai permasalahan yang ada di antara PTNU.
“Nanti ada forum perguruan tinggi yang sudah sukses dan akan menjelaskan untuk bisa diikuti oleh PTNU yang lain. Dihadirkan juga rektor perguruan-perguruan tinggi yang sudah mapan untuk membantu kita dalam mengembangkan PTNU,” katanya.