Jakarta – Pembumian dan pengamalan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara yang berisi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia harus terus digencarkan secara menyeluruh kepada masyarakat. Itu penting untuk membentengi masyarakat dari ancaman radikalisme yang bisa memecah belah anak bangsa.
“Pancasila juga jangan sekadar dihapal tetapi harus diamalkan sehingga menjadi perilaku,” kata Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto, Minggu (16/7/2023).
Ia menekankan bahwa dalam upaya pengamalan harus didahului dengan membumikan pancasila dengan bahasa yang mudah agar dipahami oleh masyarakat. Dengan begitu, masyarakat akan lebih paham pemaknaan pancasila sehingga mudah untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Sehingga Pancasila membumi, bukan di awang-awang,” ucapnya.
Yandri mendorong berbagai pihak seperti Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) agar dapat bersama-sama mencari tahu akar permasalahan radikalisme. Dengan begitu, penanganan secara komprehensif dapat tercipta untuk membendung radikalisme.
Ia mengungkapkan bahwa bermacam faktor menjadi pemicu munculnya radikalisme. Mulai dari permasalahan ekonomi hingga sosial.
“Jadi masalah radikalisme perlu dikaji, apakah karena masalah ekonomi, pendidikan, dan lingkungan,”ungkapnya.