Bogor – Moderasi beragama dapat ditanamkan sejak usia dini saat anak mulai mengenal pendidikan dalam Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK). Seperti yang dilakukan Kinder Globe Indonesia (KGI) Bogor di Villa Mutiara Bogor (VMB) saat mengadakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), dengan tema yang berkaitan dengan “Moderasi Beragama”, Senin (24/7/2023).
Kepala sekolah KB TK KGI Evi Damayanti menjelaskan, pada tahun ini MPLS menghadirkan tema “Mengenali Keragaman Kekayaan Indonesia”. Meskipun hanya tingkatan kelompok bermain dan taman kanak-kanak, sebagai lembaga yang menekankan pentingnya pendidikan karakter dalam proses pembelajaran, masuknya tema memahami keragaman Indonesia tidak lain karena penanaman nilai-nilai karakter kebangsaan keindonesiaan harus dipupuk sejak dini.
Sebab dengan memupuk nilai-nilai keragaman ini, ketika mereka keluar dari lembaga dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, setidaknya pengetahuan dan pemahaman atas keragaman ini bisa memberikan kontribusi positif, terutama ketika mereka berinteraksi dengan dunia lain dunia luar yang lebih besar.
“Dengan diusungnya tema ini kita mendukung gerakan moderasi beragama yang gencar disosialisasikan oleh pemerintah. Maka dari itu, minimal anak-anak di lingkup mikro seperti di tingkatan kelompok bermain dan taman kanak-kanak, semangat ini pun turut diwujudkan, disuarakan,” kata Evi dikutip dari laman Viva.co.id
Sebenarnya, kata Evi, dalam proses mengajak siswa memahami Indonesia yang beragam. Apa yang disampaikan pada MPLS merupakan kelanjutan dari keseluruhan tema yang diusung lembaga ini. Misalnya, dalam graduation atau wisuda pada bulan lalu, tema keragaman kekayaan budaya Indonesia menjadi nafas utama seluruh persembahan wisuda.
Sementara itu, pelaku pendidikan yang juga pengamat sosial Tantan Hermansah menjelaskan, membangun karakter budaya bangsa yang memahami semangat zaman yang moderat, sejatinya ditanamkan sejak kecil. Sebab dengan proses yang panjang akan terjadi kedalaman pemahamanan sampai kemudian menjadi praktik kesadaran.
“Jika hanya disosialisasikan ketika sudah besar atau dewasa, nilai-nilai moderasi beragama hanya akan menjadi tempelan,” katanya.
Maka dalam MPLS ini siswa diajak untuk mengawali kegiatan dengan upacara bendera, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan anak-anak diajak juga memahami sedikit sejarah Indonesia.
“Setelah itu kemudian dalam sesi lanjutan mereka dibuat kelompok-kelompok berdasarkan nama-nama pulau atau suku bangsa yang tersebar di Indonesia, sehingga mereka melalui simbol nama-nama tersebut bisa memiliki pengetahuan mengenai betapa kaya dan hebatnya Indonesia,” ujarnya.