Rabu 24 Agustus 2016 bertempat di Surabaya Direktorat Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melaksanakan Dialog Keagamaan dan Wawasan Kebangsaan dalam Rangka Menangkal Gerakan Radikal Terorisme yang dihadiri perwakilan Polda Jatim, perwakilan Pangdam V Brawijaya, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Timur atau yang mewakili, Ketua FKPT Provinsi Jawa Timur dan mantan teroris serta keluarga, kegiatan dialog ini bertujuan dalam membangun komunikasi, empati terhadap para mantan teroris dan keluarga teroris, dalam sambutan yang disampaikan Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan bahwa Munculnya gerakan radikal terorisme ini lebih disebabkan karena pemahaman agama yang sempit dan parsial serta sebatas tekstual.
Budaya kekerasan dalam penyelesaian masalah juga akhirnya menjadi pendekatan dalam menyelesaikan konflik, BNPT dalam program pencegahan terorisme kedepan akan membangun sinergi dan kemitraan dengan semua instansi di Pemerintahan seperti dengan Kementerian pendidikan Nasional terkait dengan pendidikan bagi para mantan teroris dan keluarga teroris, bersama dengan Kementerian Sosial akan melakukan identifikasi, merangkul dan melakukan pembinaan sosial terhadap mantan teroris yakni misal dengan pembinaan kewirausahaan mandiri dan pembukaan kesempatan lapangan pekerjaan, saat ini BNPT terus melakukan formulasi dalam rangka menguatkan kerjasama dan hubungan dengan aparatur dan stakeholder setempat dalam mencegah potensi radikal terorisme tersebut mengingat penanggulangan terorisme bukan hanya tugas BNPT semata maupun tugas aparat keamanan saja, tetapi juga tanggung jawab seluruh elemen bangsa.
dialog ini, kita harapkan dapat memperoleh hasil yang optimal yaitu kita dapat menghormati perbedaan paham keagamaan yang ada di masyarakat, hidup berdampingan dengan pandangan hidup yang positif, Program deradikalisasi tidak bisa dilakukan secara parsial tetapi harus konfrehensif dengan melibatkan seluruh stakeholder baik ulama, ormas-ormas Islam dan kementerian, islam tidak mengenal kekerasan Islam adalah agama rahmatanlil alamin, yakni agama toleran penuh kasih sayang dan moderat, menciptakan generasi rahman generasi yang di isi dengan cahaya cinta, dengan kasih sayang dan empati diharapkan mantan teroris dapat kembali berinteraksi di tengah-tengah masyaraat, bahkan dalam akhir sambutan Kepala BNPT mengajak untuk semuanya berlomba lomba dalam menuju kebaikan, dengan kegiatan dialog wawasan kebangsaan ini terbentuk semangat kebersamaan sebangsa dan setanah air yang dipenuhi dengan karakter jiwa toleran, jiwa menghargai perbedaan, gotong royong dengan mengedepankan kepentingan Bangsa diatas kepentingan Pribadi dan kelompok.