Kediri – Kaum perempuan Muslimat NU diharapkan bisa membawa amanah dengan baik agar bisa berjuang bersama-sama untuk berkhidmat kepada umat dan untuk Indonesia yang lebih baik kedepannya.. Karena peran dan kontribusi NU sendiri sangat besar dalam sejarah perjuangan bangsa, baik sebelum maupun setelah kemerdekaan.
Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH, dalam sambutannya saat menghadiri acara Peringatan Hari Lahir ke 71 Pengurus Wilayah Mulimat N Jawa Timur serta Pengurus Cabang Muslimat NU Kabupaten dan Kota Kediri yang berlangsung di GOR Joyoboyo, Kediri, Minggu (2/4/2017).
“Kami sangat bahagia bisa ikut hadir dalam Harlah Muslimat NU, karena dapat bertemu dengan para kader Muslimat NU, selain itu kami juga merasakan bagaimana NU yang kuat dan toleran. Untuk itu kami yakin ibu-ibu kaum Muslimat NU ini bisa turut serta membawa bangsa Indonesia menjadi lebih baik kedepannya,” ujar Kepala BNPT dihadapan sekitar 1-000+an kaum perempuan Muslimat NU.
Mantan Kabareskrim Polri ini mengatakan bahwa, menghadiri acara Harlah Muslimat NU ini adalah sebagai wujud komitmen saya selaku Kepala BNPT untuk menjawab tantangan yang riil dalam menangani paham–paham radikal di tengah masyarakat yang berkembang dengan pesat saat ini.
“Untuk itu kami ingin mengajak kepada seluruh warga Muslimat NU untuk menjawab tantangan tersebut secara bersama-sama untuk menyatukan langkah membangun negeri dan menjaga NKRI yang kita cintai. Karena ini merupakan wujud nyata kehadiran Negara untuk melayani secara langsung harapan masyarakat dalam mengatasi permasalahan radikalisme terorisme,” ujarnya.
Dikatakan mantan Kapolda Jawa Barat ini, dasar pemikiran diadakannya Harlah ini adalah diantaranya memberikan pemahaman tentang makna jihad yang sebenarnya serta pentingnya makna hidup bersama dalam suasana damai serta mendidik anak-anak dan keluarga ihwan dan ahwat agar menjadi insan-insan yang yang bertaqwa dan penuh toleransi.
“Untuk itu kami mendukung kegiatan Harlah Muslimat NU ini, karena dapat mendukung konsep kerja BNPT yaitu sebagai lembaga pemerintah yang sangat concern terhadap upaya penanggulangan paham radikalisme terorisme,” ujarnya.
Alumni Akpol tahun 1985 ini menyadari bahwa untuk menyelesaikan masalah bangsa ini tidak selalu harus dengan angkat senjata dan kekerasan. “Masih banyak opsi lain yang menjanjikan termasuk mengikuti kampanye perdamaian dan juga mendirikan lembaga sebagai wadah untuk mendewasakan diri, mencerdaskan kehidupan bangsa dan bernegara,” kata pria kelahiran Jakarta, 10 Mei 1962 ini.
Untuk itu pria yang pernah menjadi Kadiv Humas Polri ini mengatakan, keterlibatan masyarakat dalam menghadapi ancaman radikalisme sangat penting, mengingat radikalisme terorisme tidak bisa dihadapi sendiri, hal ini disebabkan faktor pencetus cukup kompleks serta dampak yang ditimbulkan juga luar biasa.
“Artinya pola penanggulanan harus ditangani oleh beberapa stakeholder terkait, termasuk masyarakat, termasuk kaum Muslimat NU ini,” kata mantan Kapolres Metro Jakara Barat dan Kapolres Depok ini mengakhiri..
Sebelum menghadiri acara peringatan Harlah Muslimat NU tersebut, pada siang harinya Kepala BNPT juga berkesempatan untuk menjadi narasumber dalam acara pertemuan rutin Himpunan Daiyah Majelis Taklim Muslimat (Hikmat) NU dan Ikatan Haji Muslimat (IHM) NU wilayah Jawa Timur di Pondok Pesantren Al-Hikmah, Purwoasri, Kabupaten Kediri,