Makassar — Siswa SMP Negeri 29 Makassar mengampanyekan toleransi dan
kebhinnekaan lewat festival budaya. Acara dikemas lewat festival
budaya di SMP Negeri 29 Makassar Jalan Mappanyukki Kota Makassar Sabtu
(7/12/2024).
Dikutip dari tribun-timur.com, acara mengusung tema “Harmoni dalam
Kebergaaman (Budaya Aku, Kamu, dan Kita”. Siswa menampilkan kesenian
daerah seperti stand budaya, tari tradisional, musik lokal, dan
kuliner khas dari berbagai suku di Indonesia.
Selain itu juga, diadakan pemilihan duta budaya, siswa-siswi
perwakilan kelas mengenakan pakaian adat daerah yang berbeda-beda.
Festival ini dirancang untuk memperkuat toleransi, kerja sama, dan
rasa cinta terhadap keberagaman budaya Indonesia.
Selain itu, acara ini memberikan ruang kreativitas bagi siswa untuk
mengenal lebih dalam warisan budaya nasional.
Melalui kedua tema ini, SMP Negeri 29 Makassar mempraktikkan
pembelajaran berbasis proyek untuk membangun karakter siswa yang
kreatif, inovatif, berwawasan global, inklusif, dan peduli terhadap
lingkungan, sesuai dengan tujuan utama P5 dalam Kurikulum Merdeka.
“Acara ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka yang bertujuan
untuk membentuk karakter siswa yang toleran, kreatif, dan mencintai
kebudayaan bangsa,” kata Kepala SMPN 29 Abdul Latief.
Ia menjelaskan, melalui festival ini, siswa paham bahwa Indonesia
negara yang kaya akan keberagaman budaya, suku, agama, dan tradisi.
“Keberagaman inilah yang menjadi kekuatan kita sebagai bangsa yang
besar,” kata Abdul Latief.
Ia berharap, kegiatan ini tidak hanya menjadi momen untuk
bersenang-senang, tetapi juga kesempatan untuk belajar menghargai
perbedaan dan bekerja sama.
Siswa SMPN 29 Makassar bersama guru bahasa Indonesia
Siswa SMPN 29 Makassar bersama guru bahasa Indonesia Fitriani Sanong
seusai tampil dalam festival budaya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia, guru, dan siswa
yang telah bekerja keras untuk menyukseskan acara ini. Terima kasih
juga kepada orang tua siswa yang selalu mendukung program-program
sekolah. Semoga melalui kegiatan ini, kita dapat semakin memperkuat
semangat kebangsaan dan menanamkan rasa bangga terhadap kebudayaan
Indonesia,” kata Abdul Latief.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin
mengapresiasi penampilan budaya para siswa. Sebagai bagian dari
implementasi Kurikulum Merdeka, kegiatan ini adalah langkah nyata
untuk mendidik generasi muda menjadi pelajar yang tidak hanya
berprestasi secara akademis tetapi juga berkarakter.
Melalui tema Gaya Hidup Berkelanjutan, siswa diajarkan untuk peduli
terhadap lingkungan, salah satunya dengan membuat ecobrick, yaitu
solusi kreatif dan inovatif untuk mengelola sampah plastik.
“Upaya ini sangat relevan dalam menghadapi tantangan lingkungan di era
modern,” kata Muhyiddin.
Selain itu, melalui tema Bhinneka Tunggal Ika, Festival Budaya hari
ini memberikan ruang bagi siswa untuk mengenal dan mengapresiasi
keberagaman budaya bangsa.
Dengan memahami keanekaragaman ini, kita berharap siswa mampu
menghargai perbedaan, menjunjung tinggi toleransi, dan menjaga
persatuan di tengah keberagaman yang ada di Indonesia.