Bukittinggi – Usai mendapatkan sesi materi mengenai Bahayanya Paham Radikal Terorisme dan upaya pencegahannya , Dr. H. Muhamamad Suab Tahir, Lc, MA (staf Ahli PMD Kedeputian I BNPT, Yahya Haidar (mantan narapidana kasus terorisme) dan Agusrianto (kabid Pemuda dan Pemberdayaan Perempuan FKPT Sumbar), para peserta pelatihan Regenerasi Duta Damai Dunia Maya Regional Sumatera Barat (Sumbar) yang digelar di Balia Sidang Bung Hatta, Hotel Novotel, Bukittinggi kini memasuki sesi pendalaman materi pada hari ke-2, Selasa (22/9/2020)..
Seperti diketahui bahwa kegiatan ini diikuti sebanyak 49 orang dari kalangan pegiat duni maya yang memiliki keahlian di masing-masing bidang seperti Blogger/penulis, Programmer IT, dan Digital Komunikasi Visual/DKV.
Dimana 40 orang diantaranya adalah anggota Duta Damai baru, sementara yang 9 lainnya yakni anggota Duta Damai Sumbar yanbv telah dikukuhkan pada tahun 2017 lalu. Ke-49 peserta dibagi secara terpisah/kelas untuk memperdalam materi sesuai bidangnya masing-masing dan diasuh para mentor dari tim Pusat Media Damai (PMD) BNPT.
Dimana tim mentor dari PMD BNPT ini memberikan pengetahuan baru kepada generasi muda sehingga mereka dapat menambah kemampuan para peserta dalam masing-masing bidangnya saat nantinya membuat konten dalam upaya menebarkan pesan perdamaian melalui dunia maya.
Sebelum memasuki sesi di masing-masing bidang, Redaktur Pelaksana PMD BNPT, Abdul Malik, MA, memberikan pengenalan mengenai PMD BNPT dan juga mengenai Duta Damai Dunia Mya itu sendiri. Selain itu Abdul Malik juga menyampaikan materi mengenai Strategi dan Kebijakan Membangun Narasi Damai di Dunia Maya.
“Ini perlu disampaikan agar para calon Duta Damai ini dapat memahami apa yangselama ini dilakukan PMD dalam melaksanakan tugas pokoknya sehari-hari. Selain itu mengenai materi Strategi dan Kebijakan Membangun Narasi Damai di Dunia Maya itu disampaikan agar para calon Duta Damai ini memiliki bekal atau gambaran mengenai narasi-narasi atau konten-konten seperti apa yang nantinya harus disampaikan melalui dunia maya,” ujar Abdul Malik.
Selain itu menurut Abdul Malik, pengenalan mengenai Strategi dan Kebijakan Membangun Narasi Damai ini juga bertujuan untuk memahami konsep narasi damai. “Ini agar peserta dapat mempraktekkan konsep dan teori narasi damai dalam bentuk penulisan reportase, opini dan juga digambarkan secara visual misalnya melalui foto, video ataupun meme,” ujarnya.
Kemudian para mentor akan membimbing peserta untuk membuat produk tulisan/ artikel, video, mame, infografis perdamaian. Karena salah satu fokus dari BNPT dalam pencegahan penyebarluasan paham radikal terorisme yaitu dengan memperbanyak tulisan, artikel, video, info grafis, mame maupun karya ilmiah yang nantinya diharapkan mampu menjadi infomasi yang dapat meluruskan pemahaman yang seringkali disalahgunakan oleh kelompok radikal terorisme.
Sebelumnya Koordinator tim Analis dan Monitoring PMD BNPT, Ferry Novrika, yang juga Wakil Redaktur Pelaksana PMD BNPT dalam kesempatan tersebut menyapaikan materi mengenai Ancaman Propaganda Radikal Terorisme di Dunia Maya dan Teknik Analisis Media.. Di sesi ini Novrika memberikan gambaran kepada para peserta mengenai bagaimana kelompok-kelompok radikal terorisme itu melakukan propaganda melalui dunia maya.
“Sehingga setelah memahami propaganda yang dilancarakan kelompok tersebut, para anggota duta damai ini harus segera menganalisanya apa tujuan kelompok tersebut melakukan propaganda tersebut yang kemudian selanjutnya anggota Duta Damai ini segelar melakukan persiapan pembuatan konten untuk mengcounter propaganda tersebut tersebut yang untuk segera disebar melalui dunia maya,” ujar Novrika.
Selanjutnya untuk kelompok Blogger/penulis mendapatkan arahan dari Noor Irawan dari Divisi Media Rilis PMD sebagai mentor. Di kelompok ini para peserta mendapatkan pelatihan tentang dasar-dasar teori jurnalistik dan jurnalisme damai. Jurnalisme damai ini sendiri pada dasarnya sangat penting untuk diberikan karena ini adalah upaya meluruskan kembali apa yang menyimpang dari jurnalisme dalam praktek. Jadi di kelompok bloger/penulis ini lebih mengedepankan tentang isi berita atau tulisan.
Tulisan yang dibuat harus mengandung konten Perdamaian, Pencegahan Terorisme dan Nasionalisme/Cinta NKRI.Hasil tulisan dari para peserta ini nantinya akan menjadi artikel pada website yang dihasilkan pada pelatihan ini.
“Ini untuk mengimbangi atau melawan tulisan-tulisan atau propaganda yang dilakukan kelompok radikal terorisme dimana kami mengajarkan kepada peserta untuk menulis kalimat secara damai, tidak menghasut atau mengajak kepada pembaca untuk tidak mudah terpengaruh dengan ajakan-ajakan yang tidak jelas oleh kelompok-kelompok radikal terorisme itu tadi,” ujar Noor Irawaan.
Lalu untuk kelompok Information Teknologi (IT) dipandu oleh Muhammad Rizky selaku Koordinator Divisi IT PMD sebagai mentor. Dalam sesi ini Muhammad Rizky memberikan materi pengenalan terhadap website dutadamai.id sebagai data center persinil relawan duta damai untuk sekalihgus pusat komunikasi para relawan dengan BNPT.
“Kami membimbing peserta untuk memperkenalkan website duta damai BNPT yakni dutadamai.id. Karena website ini akan menjadi wadah bagi para peserta duta damai untuk melakukan aksi damai di dunia maya. Nantinya para peserta duta damai yang telah dilatih ini akan mengisi website tersebut dengan konten-konten perdamaian,” ujar M. Rizky.
Selain itu dirinya juga membahas mengenai aplikasi getarmedia yang dikelola PMD BNT untuk disosilaisasikan kepada para calon anggota Duta Damai Dunia Maya Sumatera Barat. “Yang mana selanjutnya diharapkan pra anggota Duta Damai Dunia Maya ini juga bisa mensosialisasikan aplikasi tersebut kepada masyarakat,” ujar M. Rizky mengakhiri.
Kemudian kelompok Desain Komunikasi Visual/DKV (Multimedia) dipandu oleh Ary Wibowo selaku Koordinator Produksi PMD sebagai mentor. Produk yang dihasilkan dari kelompok ini berupa desain grafis, foto dan juga video atau film yang mengajak untuk menyampaikan pesan perdamaian.
“Di kelompok ini kami membimbing peserta untuk membuat design grafis dan juga videografi yang mengandung nilai-nilai damai. Hasil karya yang telah dibuat peserta ini nantinya akan menjadi produk yang akan disampaikan para anggota Duta Damai untuk disebarkan melalui website yang telah ada yakni dutadamai.id sebagai upaya untuk mengimbangi atau meng-counter produk propaganda yang dsebarkan oleh kelompok adikal terorisme,”| ujar Ary Wibowo.
Setelah selesai melakukan sesi pelatihan di setiap kelompok, lalu pada pada hari ke-3 Rabu (23/9/20200 besok para peserta memasuki tahapan kolaborasi. Selanjutnya selama sehari penuh peserta yang telah dibagi menjadi tiga kelompok ini akan bersama-sama membuat konten atau produk yangakan dipresentasikan pada acara pengukuhan atau pelantikan yang akan digelar pada Kamis (24/9/2020).
“Masing-masing tim akan mengkolaborasikan hasil karya mereka pada tahap pelatihan sebelumnya dengan bantuan mentor. Sehingga masing/masing kelompok itutai setelah dikolaborasikan akan membuat konten-konten atau produk untuk selanjutnya di presentasikan pada acara penutupanatau pengukuhan Kamis lusa,”” ujar Abdul Malik menambahkan.
Setelah tahap kolaborasi, masing-masing tim akan memaparkan mengenai teknis, isi konten dan juga design yang diterapkan dalam website dutadamai.id. Usai dikukuhkan sebagai Duta Damai Dunia Maya regional Sumatera Barat, para selanjutnya diharapkan untuk terus memberikan konten-konten perdamaian dalam meng-counter narasi-narasi kekerasan yang disebarkan kelompok radikal terorisme melalui dunia maya.