Balikpapan – Seluruh masyarakat penting untuk memahami wawasan
kebangsaan untuk menghadapi tantangan kemajemukan di Indonesia. Hal
itu mengemuka pada acara Sosialisasi Penguatan dan Pemahaman
Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka tunggal Ika yang digelar di
beberapa titik kota Balikpapan dari tanggal 15-27 November 2024.
Acara ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman tentang Pancasila, UUD
1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Beberapa narasumber dihadirkan untuk memberi
penguatan kepada masyarakat, termasuk Ustadz Aditya, yang memberikan
perspektif wawasan kebangsaan dari sudut pandang agama.
Salah satu narasumber, Nurhadi Saputra anggota DPRD Provinsi
Kalimantan Timur, mengungkapkan pentingnya mengingatkan kembali
masyarakat mengenai nilai-nilai kebangsaan.
“Apa yang kita sampaikan tentang kebangsaan biasanya hanya dipelajari
di sekolah dasar, namun dengan masyarakat yang semakin majemuk saat
ini, banyak yang mulai melupakan hal tersebut,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Aditya juga menyampaikan bahwa
pemahaman kebangsaan sangat penting untuk menghadapai tantangan
kemajemukan yang ada, terutama dalam konteks Kota Balikpapan yang
semakin berkembang pesat.
“Jumlah penduduk yang semakin bertambah membawa dampak, termasuk
perubahan pola kehidupan sosial di kota ini. Banyak yang tidak sadar,
misalnya kebiasaan buruk di jalan raya yang semakin meresahkan,” kata
Ustadz Aditya.
Sosialisasi ini juga menyentuh pentingnya moral pendidikan sosial yang
mulai menghilang dari kurikulum pendidikan. Menurut Nurhadi, ini
menjadi catatan penting bagi pemerintah, khususnya dengan harapan pada
pemerintahan baru yang dipimpin Presiden Prabowo dan Wakil Presiden
Gibran, agar lebih memperhatikan kembali nilai-nilai sosial dan
kebangsaan dalam pendidikan.
Dengan kegiatan ini, diharapkan warga Balikpapan dapat lebih memahami
dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
menjaga keharmonisan dan keamanan di tengah kemajemukan.