FKUB Sulteng Imbau Tokoh Agama Berperan Jaga Kerukunan Jelang Pemilu 2024

Palu – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah, Zainal Abidin menyatakan bahwa tokoh agama berperan penting untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama di momentum Pemilihan Umum 2024.

“Tokoh agama di masyarakat berperan untuk merawat kerukunan, dengan memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat, agar tidak terjadi perpecahan atau pertikaian,” kata Zainal Abidin dalam keterangannya, Senin (29/5).

Zainal mengatakan, di masyarakat tokoh agama harus mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat, agar tidak terjebak dalam politisasi suku, agama, ras/etnik, dan antargolongan (SARA) dalam Pemilu 2024.

“Hal ini penting, karena politisasi SARA untuk kepentingan tertentu oleh seseorang atau sekelompok orang, hanya akan menimbulkan perpecahan di masyarakat, meruntuhkan persatuan dan kesatuan, serta mencederai demokrasi,” ungkap dia.

Menurut dia, dalam upaya kerukunan umat beragama di momentum pemilu, moderasi beragama menjadi salah satu konsepsi dapat dijadikan sebagai pendekatan oleh tokoh agama.

Moderasi beragama, kata dia, bertujuan untuk membangun dan membentuk pemikiran dan perilaku umat beragama yang moderat, yang menjunjung tinggi perbedaan dan kemajemukan.

“Moderasi beragama bukanlah moderasi agama,” sebutnya.

Ia menjelaskan, moderasi beragama berada pada tataran sosiologis dalam wilayah praktek keberagamaan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dan menjalin hubungan sosial dengan orang lain.

Artinya, pada tataran teologis, setiap orang berhak dan bahkan seharusnya meyakini kebenaran agamanya, tetapi pada saat yang sama (pada tataran sosiologis) memahami bahwa orang lain pun memiliki keyakinan terhadap ajaran agama mereka, karena keyakinan adalah wilayah yang sangat subjektif, wilayah hati.

“Kerukunan umat beragama adalah sebuah harapan yang tak dapat diraih tanpa kesadaran dan usaha bersama dari setiap pemeluk agama, untuk hidup berdampingan satu sama lain berdasarkan prinsip moralitas yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi bagian inti dari setiap ajaran agama. Inilah makna moderasi beragama yang sesungguhnya,” ungkap Zainal Abidin.