Drs Hudianto: Surabaya Jadi Final FGD SOP SPK

Surabaya – Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) Sistem Keamanan Lingkungan Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK) atau sekolah internasional telah memasuki tahap akhir dengan digelarnya FGD SOP SPK ketiga di Hotel Java Paragon, Surabaya, Kamis (25/8/2016). Diharapkan setelah FGD di Surabaya menjadi final sebelum terbentuk resminya SOP Sistem Keamanan Lingkungan SPK.

“Kita berharap FGD di Surabaya ini final. Selanjutnya kita akan jadikan Surat Keputusan (SK) Kepaa BNPT terkait sistem ini sehingga SOP ini akan berlaku ke seluruh Indonesia. Agar SOP ini lebih membumi, kami akan melakukan sosialisasi terlebih dulu. Mudah-mudahan kita bisa melaksanakan SOP ini secara simultan dan bersama di seluruh Indonesia,” kata Kasubdit Pengamanan Lingkungan Direktorat Perlindungan BNPT Drs Hudianto saat mengawali FGD.

Pada kesempatan itu, Hudianto memaparkan bahwa ancaman terorisme tidak saja menyasar pusat keramaian, kantor pemerintah, kantor Duta Besar, tetapi juga mengincar sekolah-sekolah internasional. Ancaman terhadap sekolah internasional itu pernah terjadi di beberapa negara. Di Pakistan, Army Public School and Colleges System dihajar teroris yang mengakibatkan 151 orang menjadi korban. Kemudian di Rusia, 777 orang murid sekolah tahun 2004.

“FGD ini untuk menyiapkan sistem keamanan SPK (sekolah internasional) dari ancaman terorisme. Sebelum FGD ini, kami telah melakukan pengumpulkan data di 8 provinsi dan 45 sekolah internasional di Indonesia,” imbuh Drs. Hudianto.

Selain itu, lanjutnya, SOP ini sebagai koordinasi kebijakan antar intansi terkait antara BNPT, Mabes Polri, TNI dan stakeholder pendidikan kerjasama tanpa menghilangkan SOP yang telah dimiliki masing-masing instansi. Pastinya, SOP sistem keamanan SPK butuh penyamaan persepsi lintas instansi sehingga nantinya SOP ini tepat guna di tiap-tiap SPK.

“Mudah-mudahan ini menjadi amal kita meski kecil. Bisa memberikan kontribusi ke negara Indonesia terutama perlindungan SPK dari ancaman terorisme,” pungkas Hudianto.

FGD Sistem Keamanan Lingkungan di Surabaya diikuti berbagai instansi dan stakeholder terkait antara lain Polda Jatim, Binda Jatim, Bakesbang Jatim, DitPamObvit, Sekolah Internasional Surabaya (Koord. Sec), Sekolah Internasional Surabaya (Sec SPV), Taifib, Yonif Raider, Satbrimob, Polrestabes Surabaya, PDAM Surya Sembada, Dinas Pendidikan, Kanit Bintibmas, Universitas Airlangga, Dispendik, dan Bakesbangpol.