ROSTOV-ON-DON REGION, RUSSIA - JULY 13, 2020: Russia’s FSB security service officers detain followers of the Islamic State (banned in Russia) who have been plotting terrorist attacks in schools and hospitals. Video screen grab. Russian Federal Security Service/TASS Ðîññèÿ. Ðîñòîâñêàÿ îáëàñòü. Ñîòðóäíèêè ÔÑÁ âî âðåìÿ îïåðàöèè ïî çàäåðæàíèþ ñòîðîííèêîâ çàïðåùåííîé â ÐÔ ìåæäóíàðîäíîé òåððîðèñòè÷åñêîé îðãàíèçàöèè "Èñëàìñêîå ãîñóäàðñòâî" (ÈÃ), ïëàíèðîâàâøèõ òåðàêòû â øêîëàõ è áîëüíèöàõ. Ñíèìîê ñ âèäåî. ÖÎÑ ÔÑÁ ÐÔ/ÒÀÑÑ

Dinas Intelijen Rusia Ciduk 19 Terduga Teroris Penganut Khilafah

Jakarta – Para penganut khilafah tidak hanya menyerang beberapa negara-negara muslim di Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand, tetap juga menyasar di berbagai belahan dunia. Salah satunya Rusia.

Hal itu dibuktikan dengan ditangkapnya 19 19 terduga teroris terkait pendirian negara Islam. Terduga teroris diduga berencana melakukan serangan di wilayah Kaukasus Utara untuk mendirikan negara Islam.

Dilansir AFP, Kamis (18/2/2021), Dinas Intelijen Rusia FSB melakukan penggerebekan di empat wilayah. Para terduga teroris itu dianggap melakukan propaganda ideologi negara Islam.

“Selain menyebarkan propaganda ideologis dan merekrut pengikut baru, mereka merencanakan tindakan sabotase dan serangan teror di Kaukasus Utara,” kata Badan Intelijen Rusia FSB.

FSB menyebut 19 terduga teroris itu berasal dari kelompok Takfir Wal-Hijra. Dalam penggerebak itu, petugas turut mengamankan rompi berisi bahan peledak, rangkaian bom dan senapan otomatis.

Pihak berwenang Rusia secara rutin mengumumkan operasi untuk membasmi sel-sel yang dicurigai sebagai kelompok radikal, terutama di bagian selatan Rusia dan Republik Chechnya yang mayoritas Muslim.