Jakarta – Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol. Ir. Hamli, ME membuka Focus Group Discussion (FGD) Analisis Data Kuisioner dan Launching Buku “Temuan Lapangan” Melalui 32 FKPT di 32 Provinsi di Jakarta, Jumat (3/11/2017) malam. Pada kesempatan, Brigjen Hamli banyak memberikan masukan dan gambaran penyebaran radikalisme di Indonesia.
“Harus hati-hati dalam menyusun hasil penelitian dalam buku ini. Jangan sampai ada komentar miring, secara metodologi penelitian kurang, dan lain sebagaianya. Terserah bagaimana caranya?” kata Hamli didampingi Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT Dr. Hj. Andi Intang Dulung, M.H.I.
Brigjen Hardi yang selalu berbicara berdasarkan data dan fakta ini, menambahkan bahwa sudah ada beberapa kali pengalaman terkait metode penelitian dan penyusunan buku. Hal itulah yang meminta ia meminta para penyusun harus hati-hati dan meminimilasi kesalahan agar tidak bersinggungan dengan yang lain.
“Gimana solusinya? Mari kita pikirkan dan kita lakukan bersama. Silakan dibuat, karena ini menjadi penting karena faktanya memang penyebaran radikalisme di Indonesia, terutama di kampus masih sangat tinggi. Silakan ditindaklanjuti, semoga hasil ini sejalan dengan teman-teman yang diluar maupun didalam BNPT,” jelas Hamli.
Penyusunan buku “Temuan Lapangan” diambil dari Kegiatan Dialog Pelibatan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) dan Birokrasi Kampus dalam Pencegahan Terorisme Bidang Agama, Pendidikan, dan Dakwah yang digelar BNPT dan FKPT di seluruh Indonesia.
Menurut Brigjen Hamli, harapan masyarakat sangat tinggi pada BNPT. Karena itu pembuatan buku ini tidak bisa mundur lagi. Apalagi faktanya penyebaran radikalisme di kampus ini sudah berjalan selama 15 tahun, sementara kita baru sadar dan mulai melakukan upaya pencegahan dua tahun terakhir.
“Pekerjaan ini semakin hari semakin menggairahkan. Kenapa? Karena faktanya masih banyak bibit-bibit radikalisme di kampus,” pungkas Brigjen Hamli.