Bandung- Bulan Ramadan tentunya bisa menjadi momentum untuk meningkatkan literasi masyarakat yakni, peningkatan daya nalar yang kritis dan pengendalian emosi dari berbagai syahwat yang akan menjerumuskan. Bagi generasi muda bulan Ramadan ini tentunya juga bisa dijadikan sebagai bulan literasi untuk mencegah dirinya dari paham-paham kekerasan.
Untuk itu sebagai upaya memperkuat literasi damai di kalangan generasi muda, Subdit Kontra Propaganda Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Duta Damai Dunia Maya regional Jawa Barat mengelar Dialog melalui acara ‘Ngabubu Right’. Acara yang mengambil tema “Kuatkan Literasi Damai di Bulan Ramadan” yang diikuti sekitar 90 generasi muda dari berbagai profesi ini digelar di Swiss Bel Hotel, Dago, Bandung, Rabu (12/4/2023).
Kasubdit Kontra Propaganda BNPT, Kolonel Sus. Drs. Solihuddin Nasution, M.Si, dalam sambutannya saat membuka acara menjelaskan bahwa maksud dan tujuan digelarnya acara Ngabubu Right ini agar bagaimana generasi muda bangsa Indonesia ini ke depannya nanti bisa berkontribusi dalam rangka berjihad.
“Jihad disini adalah bagaimana kita bisa menjaga NKRI yang kita cintai bersama yang tidak ada duanya di dunia ini. Selain itu dialog ini sebagai upaya untuk memberikan gambaran kepada para generasi muda, tokoh masyarakat dan akademisi dalam rangka pencegahan paham radikal terorisme,” ujar Kolonel Sus. Solihuddin Nasution..
Alumni Sepa PK TNI tahun 1995 yang akrab disapa Solnas ini menjelaskan pentingnya generasi muda ini mendapatkan literasi damai karena bagaimanapun literasi ini merupakan sarana bagi semua manusia termasuk generasi muda yang pada dasarnya yang sangat banyak bergelut dengan narasi-narasi yang ada di dunia maya itu sendiri.
“Sehingga perlu kita memberikan gambaran kepada mereka terkait dengan narasi-narasi yang mengarah kepada bahanya paham radikal terorisme dan pentingnya memberikan narasi-narasi yang bersifat nasional maupun bersifat kebangsaan maupun yang bersifat NKRI,” ujanrya.
Sehingga melalui Duta Damai Dunia Maya ini generasi muda bangsa ini bisa diajak untuk berkontribusi aktif lewat media sosial mereka yang mereka miliki dengan bahasa-bahasa milenial mereka untuk menyebarkan informasi, literasi atau konten-konten yang bisa dijadikan sebagai kontra narasi yang ada di dunia maya terkait dengan penyebaran kontra radikalisme.
“Untuk itu kita menggagas dan memberikan semangat kepada mereka bagaimana mereka sebagai generasi Z y punya kemampuan dan punya kesempatan untuk berpartisipasi aktif dan berkontribusi dalam rangka pencegahan partai politik terutama yang beredar di dunia maya itu sendiri,” kata perwira menengah yang pernah menjabat sebagai Kasubdit Binas Masyarakat BNPT ini.
Sehingga ke depan dirinya berharap Duta Damai Dunia Maya Jawa Barat ini bisa menjadi pelopor untuk menggerakkan generasi muda tidak hanya fokus di wilayah provinsinya saja, tetapi juga bisa berkolaborasi dengan pemerintah Kabupaten/Kota.
“Ke depan kita berharap adanya kontribusi dari pemerintah daerah untuk berkolaborasi dengan Duta Damai Dunia Maya provinsi dalam rangka membentengi generasi muda kita dalam mencegah penyebaran paham-paham radikal terorisme yang ada di dunia maya,” ujarnya .
Karena menurutnya generasi muda inilah yang nantinya akan memimpin bangsa ini kedepannya. Namun demikian menurutnya, generasi yang memimpin nanti adalah generasi yang sudah mempersiapkan jauh-jauh hari yang sudah maksimal dalam memanfaatkan waktunya.
“Jadi tidak mungkin pemimpin itu tidak lahir dari perjuangan, pasti lahir dari perjuangan. Karena pemimpin itu tidak mungkin langsung bisa lahir tanpa perjuangan,” ujarnya mengakhiri.
Sementara itu Koordinator Duta Damai Dunia Maya Regional Jawa Barat, Ridwan Rustandi, M. Sos dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa acara Ngabubu Right ini merupakan satu event positif bagi generasi muda apalagi dilaksanakan di bulan Ramadan. Apalagi Ramadan itu identik dengan hal-hal yang positif, ekosistem kebaikan dan sebagainya.
“Apalagi kalau dari yang positif itu nanti juga akan memberikan kenyamanan, kesenangan, kebahagiaan bahkan perdamaian. Maka ini merupakan agenda yang sangat positif bagi generasi muda, dimana generasi muda bisa belajar banyak bagaimana cara ngabuburit yang positif itu, salah satunya dengan lewat kajian diskusi dan gabung dengan komunitas positif,” ujar Ridwan.
Ridwan yang juga merupakan Dosen Fakultas Dakwan dan Kumunikasi Universitas Islam Negeri (UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini berharap agar generasi muda ini kedepannya ada jejaring baik itu lewat komunitas, organisasi, mahasiswa, pelajar ataupun yang lainnya yang bisa bersinergi dan berkolaborasi untuk menciptakan nilai-nilai kebaikan.
“Karena Duta Damai ini adalah promotor perdamaian di dunia maya. Maka kita berharap lewat kegiatan ini bisa membangun kolaborasi yang berjejaring untuk menciptakan ekosistem positif di Jawa Barat khususnya bagi generasi muda,” ujarnya mengakhiri
Turut hadir sebagai narasumber pada dialog yang dihadiri sekitar 90 orang generasi muda ini adalah Guru Besar Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof Dr. Bambang Qomaruzzaman, M.Ag., Guru Besar bidang Ilmu Tafsir Al-Quran yang juga dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) UIN Sunan Gunung Djati, Prof. Dr. Jajang A. Rohmana dan Filosof Jalanan yang juga Pegiat Dakwah Komunitas, Rosihan Fahmi, M.Hum.