photo by: Viva.co.id

Kehabisan Pasukan, ISIS Latih Anak-Anak Merakit Bom

Irak – Setelah sebelumnya kehilangan banyak pasukan lantaran serangan pasukan koalisi dan pemberontakan internal di tubuh ISIS, kelompok teroris internasional itu kini tampak serius menggarap anak-anak untuk mereka jadikan sebagai pasukan darurat. Terbaru, Human Right Watch sebagaimana dikutip oleh The Independent (07/04) melaporkan kelompok ISIS kini mulai masuk ke sekolah-sekolah untuk mengajari anak-anak di bawah umur cara merakit bom dan melakukan serangan bunuh diri.

“Mereka mengganti pengajaran di sekolah dengan mengajarkan anak-anak cara berperang, membuat bom rakitan contohnya, bagaimana melakukan serangan bunuh diri,” kata salah seorang orang tua yang kini telah berhasil kabur dari Ramadi.

Kota Ramadi sendiri telah berhasil direbut kembali dari ISIS yang sempat menguasainya sejak Mei 2015, namun kebanyakan warga Ramadi telah pergi meninggalkan kota itu demi menghindar dari kebiadaban kelompok teroris ISIS.

ISIS memang sedang gencar membangun kekuatan lagi setelah menderita berbagai kekalahan, salah satunya dengan menjadikan anak-anak kecil sebagai pasukannya. Pola didik yang mereka tanamkan kepada anak-anak itu adalah dengan mengatakan bahwa orang tua mereka kafir, karenanya harus dibunuh. Mereka juga meyakinkan anak-anak itu bahwa para begundal itu lebih mencintai mereka daripada orang tua mereka sendiri (baca: ISIS Paksa Anak-Anak Bunuh Orang Tua Mereka.).

Anak-anak kecil itu dimanfaatkan ISIS utamanya untuk melakukan serangan bom bunuh diri. Mereka akan diajari cara meledekkan bom yang ditempelkan pada tubuh-tubuh mungil mereka. Tidak jarang pula, pasukan ISIS akan meyakinkan para orang tua bahwa anaknya yang melakukan bom bunuh diri akan menjadi penolongnya di akhirat kelak, sehingga para orang tua yang merelakan anaknya melakukan bom bunuh diri akan pasti masuk surga (baca; Seorang Teroris ISIS Daftarkan Anaknya Untuk Bom Bunuh Diri).

Terkait dengan hal ini, sejumlah pakar menyebut bahwa tujuan utama dari penggunaan anak-anak ini adalah untuk menghancurkan masa depan sekaligus mengamankan posisi ISIS di tahun-tahun mendatang, karena bukan tidak mungkin, anak-anak yang menyaksikan kekejaman ISIS hari ini akan menuntut balas di kemudian hari.

Usaha ISIS menjadikan anak-anak sebagai pelaku serangan bom bunuh diri merupakan bukti bahwa kelompok teroris itu khawatir jika kegilaan mereka harus berakhir, di tangan anak-anak yang kelak akan menuntut balas.