Jakarta – Seorang militan ISIS tanpa belas kasih tega mendaftarkan anaknya untuk sebuah aksi bom bunuh diri, tidak hanya itu, laki-laki yang tidak disebutkan namanya itu bahkan merekam saat-saat terakhir sang anak meledakan dirinya di dalam sebuah truk.
Syrian Observatory for Human Rights, sebuah kelompok pemantau yang bermarkas di Inggris mengatakan pada Minggu 21 February 2016 kemarin bahwa kelompok ISIS memang melakukan perbuatan keji yang mereka namai “Operasi Mati Syahid” itu. Si bocah kecil pelaku bom bunuh itu sendiri diketahui bernama Abu Amarah al-Omari (15 tahun), ia meledakkan diri di area al-Sakhur, Aleppo.
Sputnik News menyatakan meski Abu Amarah masih berusia belia, namun ia diketahui telah bergabung dengan para teroris ISIS sejak 2015 hingga akhirnya sang ayah mendaftarkannya untuk “operasi mati syahid”. Sputnik News, Abu Amarah meledakkan dirinya di mobil, dan telah bertempur bersama jihadis lain sejak 2015, ketika ayahnya mendaftarkannya untuk “operasi mati syahid”.
Abu Amarah rupanya tidak sendiri, terdapat setidaknya 88 anak lain yang mengalami nasib nahas seperti dirinya; meregang nyawa karena kesesatan pemahaman terhadap agama.
Kasus kematian yang menimpa anak-anak di kawasan itu belakangan ini benar-benar telah sampai pada angka yang cukup mengerikan. Dalam 13 bulan terakhir ini saja, 39% anak-anak di Suriah meninggal dengan cara meledakkan diri. 33% lainnya meninggal karena dibunuh para ekstremis ISIS, dan banyak di antaranya yang bahkan tidak pernah mencapai usia 15 tahun.