ISIS Paksa Anak-Anak Bunuh Orang Tua Mereka

Iraq – Sebuah pengakuan mengejutkan diungkap oleh Nasir, bocah berusia 12 tahun yang berhasil melarikan diri dari kamp ISIS itu mengaku kelompok ISIS bukan saja menculik anak-anak untuk dijadikan tentara, lebih dari itu kelompok rusuh itu juga mencuci otak anak-anak untuk membunuh orang tua mereka sendiri.

Nasir menjelaskan pasukan ISIS akan terus-terusan mengatakan kepadanya dan teman-teman lainnya bahwa orang tua mereka kafir, karenanya tugas pertama mereka adalah segera membunuh para orang tua itu. Dilansir dari IB Times (Selasa. 19/1/2016), Nasir bercerita, ”Ketika mereka melatih kami, mereka akan memberitahu kami bahwa orang tua kami kafir dan pekerjaan pertama kami adalah untuk membunuh mereka.”

ISIS juga terus-terusan menyatakan bahwa mereka mencintai anak-anak itu melebihi orang tua mereka sendiri, sehingga beberapa anak akan tanpa beban untuk menghabisi orang tuanya masing-masing.

Meski demikian hal ganjil disadari bocah itu tatkala ISIS juga mengajari anak-anak di bawah umur itu untuk melakukan bom bunuh diri. Nasir menceritakan bahwa bersama sekitar 59 anak-anak lainnya, ia mengaku diberi latihan untuk melakukan bom bunuh diri. Latihan ini juga diberikan bahkan kepada bocah yang masih berusia 5 tahun.

ISIS juga nyatanya sangat kejam, mereka memberlakukan semacam wajib militer kepada anak-anak yang mereka tawan. Jika anak-anak tersebut menolak wajib militer tersebut, maka pasukan ISIS akan memukuli anak-anak malang itu hingga mereka mau tunduk pada kemauan ISIS. Beberapa yang tetap menolak akan langsung dibunuh oleh ISIS.

Nasir termasuk sangat beruntung karena ia bisa melarikan diri dari kamp ISIS yang penuh kekejaman dan kebiadapan itu. Pihak ISIS sendiri belakangan memang tampak semakin sering mengarahkan sasaran penculikan kepada anak-anak, hal ini dipertegas dengan data dari pihak berwenang Kurdi yang menyatakan bahwa sampai saat ini ISIS telah menculik setidaknya 600 anak di wilayah Irak utara.

Fakta ini sekaligus memperkuat kenyataan bahwa kelompok itu bukanlah representasi dari agama (Islam), karena yang mereka tampilkan selama ini hanyalah kebiadapan dan kehancuran.