suasana perayaan Imlek di Kota Ambon tahun lalu. Foto : rimanews

Warga Tionghoa Bagian Dari Persaudaraan Maluku

suasana perayaan Imlek di Kota Ambon tahun lalu. Foto : rimanewsGubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu menegaskan, warga Tionghoa merupakan bagian yang tidak terpisahkan serta memiliki andil besar menumbuhkan rasa persaudaraan dan kekeluargaan masyarakat di provinsi tersebut.

“Warga Tionghoa menjadi bagian penting dalam membangun rasa persuadaraan dan kekeluargaan yang hakiki di Ambon dan seluruh wilayah Maluku,” ujar Ralahalu dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Maluku Ros Far-Far, saat syukuran Imlek di Ambon, Minggu (10/2/2013).

Menurut Ralahalu, budaya “Pela-Gandong” yang menjadi salah satu falsafah hidup orang Maluku, menjadi perekat untuk membangun rasa persaudaraan dan kekeluargaan diantara sesama umat beragama, termasuk warga Tionghoa.

Persaudaraan dan kekeluargaan yang hakiki dan mengakar, tandas Gubernur, akan berdampak besar untuk menepis dan menangkal berbagai isu menyesatkan yang sengaja dilakukan untuk memecah belah persautuan dan kesatuan dalam masyarakat.

“Dengan persaudaraan sejati yang terbina antarseluruh komonen masyarakat berdampak besar menangkal berbagai isu perpecahan dan konflik dan pada akhirnya kondisi keamanan di Maluku semakin terjamin,” ujarnya.

Gubernur Ralahalu juga menyampaikan terima kasih atas seluruh dukungan dan partisipasi warga Tionghoa dalam memajukan perekonomian di daerah ini.

“Warga Tionghoa sudah menunjukkan dedikasi yang tinggi untuk mendorong gelombang perubahan global, peningkatan perekonomian dan agama di seluruh nusantara termasuk di Maluku,” katanya.

Selain itu, banyak komunitas Tionghoa menjadi tulang punggung perekonomian di Maluku, apalagi daerah ini membutuhkan partisipasi swasta demi meningkatkan daya saing dan pendapatan perkapita masyarakat.

“Harapan saya semoga kita dapat bekerjasama untuk mempersiapkan Maluku masuk dalam persaingan era pasar bebas di tahun depan dan membangun komitmen untuk bangun Maluku apalagi Ambon sebagai kota transit perekonomian Maluku,” tandasnya.

Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy secara terpisah, menyampaikan terima masih atas partisipasi besar warga Tionghoa dalam memajukan perekonomian di Kota Ambon.

“Saya sadari dan berterima kasih atas dukungan dan partisipasi luar biasa warga Tionghoa dalam memajukan perekonomian di Ambon. Ibu kota Provinsi Maluku ini maju dan perekonomiannya semakin berkembang karena dukungan dan kerja keras warga Tionghoa,” katanya.

Pemkot ambon, tandas Richard akan mendukung pengembangan usaha ekonomi yang dilakukan warga Tionghoa, termasuk membuka pusat-pusat perbelanjaan baru, asalkan sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Kami tetap mendukung peluang usaha dan ekspansi yang dilakukan warga Tionghoa di Ambon, tetapi semuanya harus sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku,” katanya.

Sedangkan Ketua Ketua Perwalian Umat Budha Indonesia (Walubi) Maluku Wilhelmus Jauwerissa, menegaskan, masyarakat Tionghoa yang ada di Ambon dan Maluku akan bekerja sama dengan pemerintah untuk menumbuh kembangkan perekonomian dan meningkatkan pendapatan per kapita di Maluku.

“Selaku warga negara dan warga Maluku, kami akan bekerja sama dengan pemerintah untuk meningkatkan perekonomian sekaligus memperbaiki pendapatan masyarakat di daerah ini,” katanya. [Antara]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *