KENDAL, KOMPAS.com — Penangkapan PAS, terduga teroris Kendal, Jawa Tengah, di rumah kontrakannya di Desa Tambaksari, RT 02 RW 01, Kecamatan Rowosari, Kendal, membuat jajaran Kepolisian Resor Kendal waspada.
Apalagi, PAS yang beralamat asli di Desa Payung RT 01 RW 01 Kecamatan Weleri, Kendal, tersebut, kemungkinan masuk ke kelompok Abu Roban, warga Timbang Banyuputih, yang tewas di Limpung Batang setelah baku tembak dengan Densus 88, Rabu (8/5/2013) kemarin.
Kapolres Kendal melalui Kapolsek Kaliwungu AKP Haryo Deco Dewo meminta kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kendal, terutama Weleri, supaya waspada. Namun begitu, pihaknya meminta agar masyarakat tidak terpengaruh dengan adanya warga yang menjadi terduga teroris.
“Kami berharap masyarakat tetap menjalankan aktivitas seperti biasa, dan tetap bekerja. Yang kerjanya berdagang tetap berdagang. Yang petani, ya bertani dan sebagainya,” imbau Deco, Minggu (12/5/2013).
Deco berharap agar polisi bersama masyarakat bisa menjaga situasi kondusif di Kendal, khususnya di Weleri dan mengantisipasi adanya teroris dengan melaporkan kepada pihak berwajib apabila ada hal-hal yang mencurigakan di wilayahnya masing-masing.
“Khusus kepada pihak RT dan RW maupun kepala desa atau kelurahan agar melapor apabila ada warga baru,” jelasnya.
Deco menambahkan, pihaknya juga akan lebih sering melakukan silaturahmi ke tokoh-tokoh agama dan masyarakat yang ada di Weleri, khususnya, sehingga apa yang menjadi unek-unek dan persoalan masyarakat, bisa diketahuinya.
“Selama ini, kami sudah melakukan silaturahmi ke tokoh agama dan masyakarat. Kami akan menyeringkan silturahmi itu,” akunya.
Seperti yang telah diberitakan, PAS, salah satu warga Weleri, Kendal, Rabu (8/5/2013) malam ditangkap Densus 88 di rumah kontrakannya di Desa Tambaksari RT 02 RW 01, Rowosari, Kendal. Warga Kendal lainnya yang terduga teroris adalah Budi dan Wagiyono. Budi tewas ditembak saat penangkapan di Bandung, sedangkan Wagiyono tertangkap hidup di Kebumen.
sumber: kompas online